Rabu 11 Mar 2020 17:55 WIB

Mewaspadai Kasus Transmisi Lokal Corona

Kasus transmisi lokal corona membuat semua orang berisiko terpapar.

Ilustrasi virus corona. Kasus corona di Indonesia terus bertambah, salah satunya adalah pasien transmisi lokal.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona. Kasus corona di Indonesia terus bertambah, salah satunya adalah pasien transmisi lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Indira Rezkisari, Antara

Kasus positif corona di Indonesia selama ini dibagi ke dalam tiga klaster. Yakni, klaster pasien positif 01 dan 02 atau klaster Jakarta, lalu klaster kapal pesiar Diamond Princess, dan kasus impor alias terpapar dari luar negeri.

Baca Juga

Pengumuman tambahan kasus positif corona di Indonesia yang dilakukan Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto pada Selasa (10/3) menambah satu lagi kategori penyebaran corona di Indonesia, yakni transmisi lokal atau penularan lokal. Terjadinya penularan lokal dideteksi dari kasus nomor 27.

Yurianto menyebut pasien kasus 27 diketahui positif terjangkit virus corona setelah memeriksakan sendiri kondisinya ke rumah sakit. Pasien laki-laki yang berusia 33 tahun tersebut memeriksakan diri ke rumah sakit setelah merasa tak sehat.

"Iya (berobat sendiri). Dia merasa tidak enak (badan)," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).

Pemerintah belum mengetahui secara pasti sumber penularan pasien kasus 27 ini. Namun, Yurianto memastikan pemerintah akan terus melakukan pelacakan kontak terdekat pasien ini.

"Tetapi kontak dekatnya keluarga dan sebagainya sudah kita pastikan dan beberapa kali kita periksa negatif tapi tetap kita lakukan. Dari awal tadi saya kasih tau memang sulit melaksanakan tracing ini tetapi tetap harus kita lakukan," jelas dia.

Kasus ke-27 ini terindikasi tak memiliki riwayat perjalanan ke negara episentrum Covid-19. Artinya, pasien tersebut tertular virus ini di dalam negeri. Pemerintah pun belum dapat mengaitkan kasus ini secara langsung dengan kasus positif yang sudah ada.

"Transmisi lokal karena kita tidak bisa mengaitkan dengan kasus positif yang sudah ada, sehingga kita menuliskannya dalam kerangka kerja adalah local transmission," jelasnya.

Kasus transmisi lokal di Amerika membuat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalukan panduan baru pengetesan kasus corona. Di Kalifornia seorang pasien dipastikan positif corona. Dia, seperti kasus 27 di Indonesia, tidak bepergian ke negara yang sudah terkena corona. Pasien itu juga tidak memiliki hubungan kontak langsung dengan mereka yang sudah positif corona.

Amerika kesulitan menelusuri jejak pasien transmisi lokal itu karena kondisinya kritis. Ia tidak bisa ditanya lebih lanjut.

Dikutip dari CNN, sebelumnya CDC menerapkan panduan ke dokter di Amerika yakni ada sejarah ke China atau kontak dengan pasien positif. Karena pasien transmisi lokal itu tidak memenuhi dua kriteria yang telah dibuat CDC, maka tes corona tidak langsung diberikan.

Dokter yang merawat pasien namun bersikeras dia harus dites corona. Pasien tersebut menjadi kasus transmisi lokal pertama di Amerika. Artinya, dia bisa menjadi buktinya adanya 'çommmunity spread' dari virus, yakni tidak diketahuinya sumber awal infeksi.

Spesialis Penyakit Menular di UC Davis Medical Center Dr Dean Blumberg mengatakan pasien transmisi lokal menjadi bukti kalau virus telah menyebar di masyarakat. "Artinya kini semua orang bisa berisiko," katanya.

"Kita tidak tahu siapa yang mungkin membawa virus itu. Kita tidak tahu dari mana kita bisa mendapatkannya," sambung Blumberg.

Terkait siapa yang menyebatkan virus itu, Blumberg mengatakan dia sangat mungkin menularkannya ke orang lain lagi. "Saat kita menyadari virus ini baru, artinya tidak ada orang yang sudah memiliki imunitas terhadapnya. Artinya, siapapun yang terekspos berisiko tinggi terinfeksi."

Bagi Filipina, kasus adanya transmisi lokal juga mengubah pola penanganan corona. Kasus kelima corona adalah seorang pria berusia 62 tahun. Dia tidak memiliki sejarah pergi ke negara dengan corona.

Kementerian Kesehatan Filipina mengaku mengeluarkan upaya besar untuk mengidentifikasi orang-orang yang menjalin kontak dengan kasus kelima. Kementerian Kesehatan melakukan itu untuk mencegah penyebaran lebih luas corona.

Filipina juga menaikkan status ke Code Red, Sub-level 1 ketika menemukan kasus transmisi lokal tersebut. Kewaspadaan lebih artinya diutarakan ke masyarakat dan peringatan bagi pemerintah untuk bersiap melihat peningkatan kasus corona, seperti dikutip dari ABS-CBN News.

Dokter Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Teguh Sarry Hartono, pasien bisa pulih dari corona sebagian besar karena faktor imunitas tubuh pasien.

"Secara prinsip virus merupakan self limited disease yang artinya penderita dapat recovered (pulih) sendiri, yaitu dengan kemampuan individu tersebut dalam hal imunitas-nya," kata dr Teguh, saat menjelaskan karakteristik jenis baru virus corona (novel coronavirus/2019 n-CoV) yang penyakitnya dinamakan Covid-19.

Menurut dia, daya imunitas tubuh memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Sebab sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan Covid-19.

"Sampai saat ini pengobatan spesifik untuk Covid-19 memang belum ada. Dalam arti kata, obat anti-virus khusus memang belum ada sehingga pengobatan yang saat ini diberikan memang bertujuan memperbaiki keadaan umum (kondisi tubuh) pasien," terang dr Teguh.

Wabah corona masih terus dilaporkan terjadi di berbagai belahan dunia. Sebanyak 203 kematian baru akibat Covid-19 dilaporkan di seluruh dunia dalam 24 jam terakhir pada Selasa pagi. Saat ini jumlah akumulasi kematian menjadi 4.012 kasus, menurut laporan harian yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa malam.

Total 113.702 kasus terkonfirmasi Covid-19 juga dilaporkan secara global hingga pukul 10.00 Waktu Eropa Tengah pada Selasa. Angkanya naik 4.125 infeksi dari hari sebelumnya sebanyak 4.105, yang di antara jumlah itu berada di luar China.

Brunei, Mongolia, Siprus, Pulau Guernsey dan Panama melaporkan kasus pertama. Laporan itu menambah daftar panjang negara dan kawasan yang terjangkit virus corona menjadi 109.

Selain itu, WHO merevisi klasifikasi transmisi Makedonia Utara, Polandia, Pakistan dari hanya kasus penularan dari luar negeri menjadi transmisi lokal. Hal itu meningkatkan jumlah total negara dan kawasan tempat munculnya transmisi lokal menjadi 61 di luar China, dikutip dari Xinhua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement