Kamis 12 Mar 2020 22:09 WIB

Mansyur S Bingung soal Pajak: Saya Kebanyakan Nganggur

Pedangdut senior Mansyur Mansyur S sudah jarang tampil di publik.

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Mansyur S
Mansyur S

VIVA – Penyanyi dangdut senior Mansyur Subhawannur atau Mansyur S memang sudah jarang terlihat tampil di media. Saat ditemui usai menghadiri acara diskusi pajak yang mendatangkan rekan selebriti, Mansyur mengakui jika memang kegiatannya tidak terlalu banyak akhir-akhir ini. Bahkan ia mengaku waktunya lebih sering diisi dengan menganggur.

"Saya kesibukannya sudah kayak gini saja, kebanyakan nganggurnya," ucap Mansyur di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 11 Februari 2020.

Memang sesekali Mansyur S masih sering diundang untuk menjadi penghibur dalam berbagai acara, namun tidak sering. "Sekali-sekali, besok tanggal 14 Maret nyanyi," ucapnya.

Saat menghadiri acara pajak itu, Mansyur S sempat menyampaikan keluh kesahnya. Pelantun Pelaminan Kelabu ini mengaku kesulitan untuk membayar pajak. Di usianya yang 71 tahun dan tak banyak penghasilan, Mansyur merasa, ia sudah tak lagi masuk wajib pajak.

"Kita usia yang kayak gini gimana? Buat bayar pajak aja kebingungan, bayar listrik bulanan aja bingung, kita bicara apa adanya aja, karena sudah 50 tahun nyanyi, jadi oke apa pun sukses hari ini," serunya.

Mansyur S sendiri mengawali karier dengan merilis album perdananya, Pesan Perpisahan pada tahun 1969 yang kemudian membuat namanya mencuat di dunia musik dangdut.

Mansyur memang cukup dikenal sebagai pedangdut papan atas pada era 80 hingga 90-an. Ia dikenal karena suara merdu dan berciri khas, Mansyur juga sempat menjajali dunia akting ia membintangi sebuah sinetron dan film layar lebar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement