Kamis 12 Mar 2020 19:25 WIB

ACT Bagikan Bantuan Pangan Bagi Korban Gempa Sukabumi

Ratusan korban gempa Sukabumi mengungsi di tenda darurat.

ACT Bagikan Bantuan Pangan Bagi Korban Gempa Sukabumi. Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
ACT Bagikan Bantuan Pangan Bagi Korban Gempa Sukabumi. Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan bantuan pangan bagi korban gempa dengan kekuatan 4,9 magnitudo di Sukabumi Jawa Barat, Kamis (12/3). Sukabumi diguncang gempa pada pukul 17.18 WIB, Selasa (10/3).

Akibatnya ratusan warga harus mengungsi di tenda-tenda darurat pengungsian dan sekitar 400 bangunan terdiri dari fasilitas umum atau milik pribadi rusak parah. "Hingga tadi malam (11/03), tim ACT-MRI Sukabumi dan wilayah sekitar seperti Lebak turun ke wilayah-wilayah terdampak untuk melakukan pantauan dan aksi penyelamatan jika diperlukan," ujar Kepala Cabang ACT Sulsel, Faizal Agunisman.

Baca Juga

Menurut laporan @dmiiofficial, gempa yang tidak berpotensi tsunami ini menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka, sekitar 230 orang mengungsi, dan mengakibatkan lebih dari 100 bangunan rusak. Gempa yang mengguncang Sukabumi pada sore hari itu bahkan getarannya bisa dirasakan oleh sebagian warga ibu kota, Jakarta.

"Maka dari itu mari kita semua sama-sama peduli dengan mengirimkan bantuan terbaik kita untuk ratusan warga terdampak, termasuk warga Sulawesi Selatan," katanya.

Berdasarkan laporan relawan ACT di lapangan, kebutuhan mendesak bagi korban gempa di Sukabumi saat ini seperti alat tidur/selimut, popok bayi/pembalut, air mineral, makanan siap saji, obat-obatan, peralatan kebersihan pribadi, dan susu bayi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement