Kamis 12 Mar 2020 22:50 WIB

Bupati Sukabumi Tetapkan Masa Tanggap Darurat Gempa 7 Hari

Masa tanggap darurat bencana ini ditetapkan di enam kecamatan di Sukabumi.

Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3)(Republika/Riga Nurul Iman)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3)(Republika/Riga Nurul Iman)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI, JABAR -- Bupati Sukabumi Marwan Hamami menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi selama tujuh hari terhitung mulai 10-16 Maret 2020. Status ditetapkan melalui surat pernyataan keadaan darurat nomor 360/1859/BPBD/2020.

"Masa tanggap darurat bencana ini ditetapkan di enam kecamatan yakni Kalapanunggal, Kabandungan, Cikidang, Parakansalak, Cidahu dan Warungkiara. Penatapan status tersebut dikarenakan adanya kerusakan rumah, sarana sosial, fasilitas umum dan kerugian harta benda, membutuhkan penanganan darurat," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Kamis (12/3).

Status masa tanggap darurat bencana gempa yang disahkan pada Rabu (11/3) tersebut bertujuan mempercepat penanggulangan bencana pascagempa berkekuatan 4.9 Skala Richter (SR) yang terjadi Selasa, (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB.

Menurutnya, dengan adanya status tersebut berbagai akses untuk penanggulangan bencana akan lebih cepat serta mempermudah dalam penyaluran bantuan untuk korban bencana gempa yang berada di enam kecamatan itu.

Selain itu, hingga saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan terhadap rumah, fasilitas umum/sosial dan sarana lainnya yang rusak.

Dalam penanganan penanggulangan bencana ini khususnya korban, Pemkab Sukabumi dibantu jajaran TNI dan Polri serta sejumlah relawan dari berbagai elemen masyarakat. Untuk bantuan pun sudah mulai berdatangan baik dari unsur pemerintahan, organisasi maupun perorangan.

"Kami terus berupaya agar seluruh korban bisa segera ditanggulangi khususnya rumahnya yang rusak berat agar diungsikan sementara ke tenda maupun kerabatnya terdekat," tambahnya.

Marwan mengatakan pihaknya juga sudah menugaskan jajarannya seperti dinas kesehatan untuk membuka posko layanan kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada para korban, karena rentan terserang penyakit apalagi tinggal di pengungsian.

Di sisi lain, Brimob Polda Jabar pun membuka dapur lapangan untuk menyiapkan makanan siap saji yang dibagikan kepada para korban bencana gempa bumi, Dapur umum ini dioperasionalkan hingga beberapa hari ke depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement