Jumat 13 Mar 2020 10:36 WIB

PGN Cepat Tanggap Atasi Kebocoran Pipa Gas di Cakung

TPG PGN sigap melakukan upaya antisipasi pengamanan lokasi kebocoran pipa gas

Sejumlah pekerja menyelesaikan penanganan kebocoran instalasi pipa gas negara (PGN) di area pembangunan proyek MRT fase 2 di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).(Antara/Suwandy)
Foto: Antara/Suwandy
Sejumlah pekerja menyelesaikan penanganan kebocoran instalasi pipa gas negara (PGN) di area pembangunan proyek MRT fase 2 di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).(Antara/Suwandy)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehubungan dengan kejadian laporan dari warga mengenai kebocoran pipa gas di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur pada pukul 9.40 WIB, 12 Maret 2020, petugas PGN selanjutnya menindaklanjuti laporan tersebut untuk melaksanakan investigasi dan dikonfirmasi bahwa jaringan infrastruktur gas bumi PGN di wilayah tersebut memang mengalami kebocoran. 

Berdasarkan informasi dan temuan di lapangan, indikasi kebocoran tersebut disebabkan oleh pekerjaan pihak ketiga yang mengenai infrastruktur distribusi gas bumi. Namun demikian, penyebab pasti kebocoran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwajib. 

Baca Juga

Tim Penanggulangan Gangguan dari PT PGN (TPG PGN) dengan sigap melakukan upaya antisipasi dengan melakukan pengamanan lokasi dan pemasangan warning sign. Adapun pelanggan yang terdampak akibat kejadian ini yaitu sejumlah pelanggan industri, perumahan, dan pembangkit listrik. 

“Puji syukur kejadian ini aman dari fatality, namun ke depan apabila ada pelaksanaan pekerjaan pihak ketiga yang bersinggungan dengan infrastruktur gas bumi, stakeholder terkait dapat meningkatkan kewaspadaan dan kerjasamanya dengan kami untuk mengutamakan safety bagi keselamatan seluruh pihak. Saat ini kebocoran sudah tertangani dan proses perbaikan tengah dilakukan. Dalam pengerjaan ini, kami berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan kerja dan keamanan jaringan. Sebisa mungkin dipercepat pengerjaannya, tapi tetap tidak melupakan safety,” ungkap Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Feryanto disela-sela kunjungannya di lokasi kejadian.

Lebih lanjut, Redy menjelaskan bahwa pengaliran gas akan dilakukan secara bertahap. “Dalam waktu 48 jam, diupayakan gas dapat mengalir kembali secara keseluruhan. Tapi untuk pelanggan rumah tangga, gas sudah bisa mengalir kembali,” tuturnya.

Sementara Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama meminta maaf atas insiden tersebut termasuk kepada pelanggan PGN yang terkena dampak dalam insiden tersebut. Pihaknya akan mengusahakan agar dampak resiko dari kejadian dapat diminimalisir dan aliran gas di sekitar wilayah yang terdampak dapat segera berjalan normal kembali.

PGN juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sikap tanggap dari masyarakat sekitar lokasi kejadian yang langsung mengabarkan kepada petugas PGN, sehingga insiden ini dapat segera diatasi. Tak lupa diinformasikan kepada khalayak terkait kejadian emergency dan kejadian yang berpotensi untuk terjadinya insiden di jaringan gas bumi dapat segera menghubungi contact center PGN di 1500645.

Sebagai pionir pemanfaatan gas bumi, PGN akan terus membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia. Kami mengharapkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar PGN dengan peran sub holding gas dapat memperluas layanan energi baik gas bumi, energi ramah lingkungan, praktis, dan bebas subsidi bagi ketahanan energi nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement