Jumat 13 Mar 2020 13:43 WIB

Menag: Sementara Jamaaah Jangan Cipika-Cipiki

Jamaah diminta tidak bersalaman dan cipika-cipiki untuk hindari corona.

Menag: Sementara Jamaaah Jangan Cipika-Cipiki. Menteri Agama Fachrul Razi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menag: Sementara Jamaaah Jangan Cipika-Cipiki. Menteri Agama Fachrul Razi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengimbau agar jamaah di masjid-masjid menghilangkan sementara kebiasaan bersalaman dan menempelkan pipi satu sama lain (cium pipi kanan dan cium pipi kiri atau cipika-cipiki).

"Shalat Jumat seperti biasa, tapi kita garisbawahi, hilangkan salaman tangan atau cipika cipiki, tidak usah lagi. Kita cukup begini saja atau salam apa," kata Fachrul seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (13/3).

Baca Juga

Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang shalat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung. Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

"Thermal scan nanti kita siapkan juga ya melalui pintu-pintu masuk. Mudah-mudahan itu akan membuat jamaah lebih tenang melakukan ibadah. Namun, yang suhunya di atas 38 derajat kita sarankan tidak usah, karena Anda bisa menularkan ke orang lain. Karena ke sini niatnya ibadah, kalau bisa menularkan ke orang lain ibadahnya sudah hilang. Saya kira semuanya sudah paham," ujar Fachrul.

Namun, Fachrul mengatakan tidak ada pembatasan khutbah Jumat seperti yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Arab Saudi sudah membatasi durasi shalat Jumat hanya 15 menit untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, termasuk waktu antara panggilan shalat pertama (azan) dan kedua (iqamah) menjadi hanya 10 menit di semua masjid di Arab Saudi.

"Belum ada (pembatasan). Kita belum melakukan itu. Kita masih tetap melakukan shalat Jumat seperti biasa," tambah Fachrul.

Untuk shalat tarawih dan buka puasa bersama di bulan Ramadhan juga tetap akan dilakukan. "Kami sepakat tarawih dan buka puasa bersama tetap kita adakan seperti biasa, kecuali ada situasi menjadi sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi. Nanti kita ambil langkah-langkah lain yang lebih baik dalam menghadapi ini, tapi kami garisbawahi sementara waktu ini sampai ada perubahan dan mudah-mudahan tidak ada perubahan, shalat tarawih dan shalat berjamaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita jalankan sebagaimana mestinya," katanya.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan sudah membuat sejumlah opsi persiapan ibadah di bulan Ramadhan. "Kami lebih mendetail yang kecil-kecil seperti mikforon kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain, uang receh kan ada uang china, dolar, penularan melalui uang juga kami sterilkan, aparat kami bertugas di situ. kami menyiapkan sabun, antiseptik di daerah tertentu," kata Nazaruddin.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di seluruh dunia dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian. Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian.

Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit Covid-19. Ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga sekarang telah ada lima orang yang sembuh dari Covid-19 di Indonesia. Di Jepang, sembilan WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement