Sabtu 14 Mar 2020 00:33 WIB

Mengakali Kebiasaan Memegang Wajah di Tengah Pandemi Corona

Banyak orang yang kesulitan menghentikan kebiasaan memegang wajah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Menutup wajah. Banyak orang yang kesulitan menghentikan kebiasaan menyentuh wajah.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menutup wajah. Banyak orang yang kesulitan menghentikan kebiasaan menyentuh wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Virus corona tipe baru penyebab Covid-19 terus menyebar di seluruh dunia hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai pandemi global. Agar tak tertular, masyarakat pun telah diserukan untuk menjauhkan tangan mereka dari wajah, terutama menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

"Menyentuh selaput lendir di wajah dengan tangan kotor memungkinkan kuman yang menyebabkan infeksi pernapasan masuk ke dalam tubuh," demikian pernyataan Asosiasi untuk Profesional dalam Pengendalian Infeksi dan Epidemiologi (APIC) AS, dilansir Fox News.

Baca Juga

Faktanya, menjauhkan tangan dari wajah lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Satu penelitian menemukan bahwa orang memegang wajah mereka rata-rata 23 kali dalam satu jam.

Pekan lalu, seorang pejabat kesehatan Kalifornia, Amerika Serikat memberikan pengarahan tentang virus corona kepada penduduk Santa Clara County untuk menghindari menyentuh wajah mereka agar mencegah tertular virus corona Covid-19. Namun, dia malah menjilat jarinya beberapa saat kemudian untuk membalik halaman dalam catatannya. Momen ini dengan cepat menjadi viral.