REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dirinya berada dalam kondisi sehat dan terus melakukan tugasnya secara maksimal sebagai bendahara negara. Kondisi ini disampaikan langsung oleh Sri melalui unggahan video di akun Instagramnya (@smindrawati) pada Ahad (15/3) sore.
"Beberapa pihak bertanya mengenai kondisi kesehatan saya dengan merebaknya virus Corona (Covid-19). Saya, Alhamdulillah tetap sehat dan terus melakukan tugas sebagai Menkeu secara penuh," tulis Sri dalam postingan tersebut.
Pada akhir pekan ini, Sri mengatakan, dirinya bekerja melakukan rapat koordinasi melalui konferensi video dengan jajaran Kementerian Keuangan. Khususnya mengenai perumusan kebijakan dan berbagai langkah APBN serta keuangan negara dalam menangani penyebaran virus corona.
Rapat dilakukan secara jarak jauh untuk mengurangi potensi penularan. Meski hanya melalui video, Sri meyakinkan, rapat tersebut tetap efektif dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan tugas Kemenkeu.
Beberapa keputusan penting yang sudah dibuat Kemenkeu adalah penerbitan Surat Edaran bagi Kementerian/ Lembaga agar mereka mampu melakukan relokasi dan reprogramming anggaran untuk penanganan masalah Covid-19. "Semua menteri harus memfokuskan belanja untuk mencegah dan menangani dampak penyebaran virus corona," tulis Sri.
Selain itu, Kemenkeu juga menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) utnuk memberikan landasan hukum bagi pemerintah daerah dalam melakukan penyesuaian penggunaan anggaran transfer ke daerah bagi penanganan pencegahan dan mengurangi dampak penyebaran Covid-19.
Pedoman Business Continuation Process (BCP) Kemenkeu turut diterbitkan. BCP merupakan pedoman kerja dan jam kerja, termasuk working from home (bekerja dair rumah) bagi jajaran Kemenkeu dalam menghadapi situasi merebaknya Covid-19.
Waktu penyerahan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pun diperpanjang dari akhir Maret menjadi April. Kemenkeu juga meminta kepada Wajib Pajak (WP) untuk melakukan penyerahan secara online atau melalui kantor pos dan tidak melakukan pelayanan tatap langsung untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Terakhir, Sri mengatakan, pihaknya terus mengantisipasi dampak Covid-19 pada masyarakat, ekonomi dan APBN. "Serta mengelola dampak negatif secara prudent dan efektif," tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.