Senin 16 Mar 2020 09:43 WIB

Paus Francis Berjalan di Roma yang Sepi

Paus Francis berdoa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Paus Francis berdoa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi corona, Ahad (15/3).
Foto: EPA
Paus Francis berdoa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi corona, Ahad (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis berkelana menjejaki kaki di jalanan Roma yang sepi pada Ahad (15/3). Dia melakukan doa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi virus corona.

Pemimpin Gereja Katolik ini meninggalkan Vatikan tanpa pemberitahuan untuk berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore dan kemudian berjalan menyusuri salah satu jalan utama Roma mengunjungi gereja St. Marcello. Dia berdoa di depan salib yang digunakan dalam prosesi ketika wabah menimpa Roma pada 1522.

Baca Juga

Sebuah pernyataan resmi Vatikan menyebut Paus Francis berdoa untuk mengakhiri pandemi dan kesembuhan orang sakit dan keluarganya. Dia pun berdoa bagi penyedia layanan kesehatan dan pekerja seperti penjaga apotek di tengah-tengah kuncian nasional bagi Italia.

Sebuah foto yang ditunjukkan Vatikan memperlihatkan Paus Francis dan detail keamanan kecil berjalan di Via del Corso yang kosong. Jalanan itu biasanya penuh dengan pembeli dan orang-orang yang berjalan-jalan pada Ahad.

Vatikan sebelumnya mengatakan Pekan Suci dan layanan Paskah bulan depan akan diadakan tanpa partisipasi publik. Keputusan ini menjadi langkah yang diyakini belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.

Pejabat sedang mempelajari cara untuk menahan warga di lokasi dalam ruangan, termasuk Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina, dengan kelompok-kelompok perwakilan kecil untuk hadir. Kebaktian Pekan Suci yang dimulai pada Minggu Palma menuju Paskah merupakan hari paling penting dari kalender liturgi Katolik Roma untuk 1,3 miliar anggota di seluruh dunia.

Italia sangat terpukul dibandingkan negara Eropa lainnya. Jumlah korban meninggal di negara itu naik menjadi 1.809 pada Ahad dan jumlah total kasus meningkat menjadi 24.747.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement