Selasa 17 Mar 2020 06:52 WIB

Pakar Imbau Berpikir Positif di Tengah Wabah Corona

Berpikir positif akan menjauhkan seseorang dari kecemasan berlebihan terhadap corona.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Berpikir positif akan menjauhkan seseorang dari kecemasan berlebihan terhadap corona (Foto: Ilustrasi berpikir positif)
Foto: harveymackay.com
Berpikir positif akan menjauhkan seseorang dari kecemasan berlebihan terhadap corona (Foto: Ilustrasi berpikir positif)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikiater Lahargo Kembaren mengajak semua orang mencoba berpikir positif dan rasional menghadapi pandemi global Covid-19. Menurut Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Marzoeki Mahdi Bogor itu, pola pikir demikian akan menjauhkan dari gangguan cemas.

Ketakutan menghadapi corona bisa membuat seseorang mengalami gangguan cemas atau ansietas. Gejalanya antara lain khawatir, gelisah, dan tidak tenang. Seseorang juga kerap merasa takut mati, takut gila, takut kehilangan kontrol, tegang, atau panik.

Baca Juga

Secara fisik, seseorang mungkin mengalami nyeri dada, jantung berdebar lebih kencang, kesulitan bernapas, atau frekuensi napas yang lebih pendek. Bisa pula merasakan sakit kepala, nyeri leher, mual, muntah, perut kembung, diare, lemas, dan kesemutan.

Lahargo menyebutkan, berpikir positif dan rasional dapat menenangkan perasaan di tengah gelombang kabar mengenai corona. Opsi itu akan meminimalisasi stres, meningkatkan imunitas tubuh, dan akan memicu tidur lebih nyenyak.

Cara mudah berpikir positif dan rasional antara lain dengan mengurangi paparan informasi berlebihan mengenai virus corona, terutama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Lahargo juga menganjurkan memperbanyak berdoa dan beribadah.

Metode lain yakni berolahraga, berjalan santai, mendengarkan musik, menonton film, atau hobi apapun yang disukai. Amat penting juga mengelilingi diri dengan orang yang memiliki pikiran positif. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan juga disarankan.

"Cari dan lakukan hal yang menyenangkan, nikmati kehidupan, dan tertawalah. Fokuslah pada hal-hal yang positif. Saat ada hal negatif, cobalah untuk mencari pikiran alternatif positif sekecil apapun itu," kata Lahargo, dikutip republika.co.id, Selasa (17/2), dalam pernyataannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement