REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikiater Lahargo Kembaren mengajak semua orang mencoba berpikir positif dan rasional menghadapi pandemi global Covid-19. Menurut Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Marzoeki Mahdi Bogor itu, pola pikir demikian akan menjauhkan dari gangguan cemas.
Ketakutan menghadapi corona bisa membuat seseorang mengalami gangguan cemas atau ansietas. Gejalanya antara lain khawatir, gelisah, dan tidak tenang. Seseorang juga kerap merasa takut mati, takut gila, takut kehilangan kontrol, tegang, atau panik.
Secara fisik, seseorang mungkin mengalami nyeri dada, jantung berdebar lebih kencang, kesulitan bernapas, atau frekuensi napas yang lebih pendek. Bisa pula merasakan sakit kepala, nyeri leher, mual, muntah, perut kembung, diare, lemas, dan kesemutan.
Lahargo menyebutkan, berpikir positif dan rasional dapat menenangkan perasaan di tengah gelombang kabar mengenai corona. Opsi itu akan meminimalisasi stres, meningkatkan imunitas tubuh, dan akan memicu tidur lebih nyenyak.
Cara mudah berpikir positif dan rasional antara lain dengan mengurangi paparan informasi berlebihan mengenai virus corona, terutama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Lahargo juga menganjurkan memperbanyak berdoa dan beribadah.
Metode lain yakni berolahraga, berjalan santai, mendengarkan musik, menonton film, atau hobi apapun yang disukai. Amat penting juga mengelilingi diri dengan orang yang memiliki pikiran positif. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan juga disarankan.
"Cari dan lakukan hal yang menyenangkan, nikmati kehidupan, dan tertawalah. Fokuslah pada hal-hal yang positif. Saat ada hal negatif, cobalah untuk mencari pikiran alternatif positif sekecil apapun itu," kata Lahargo, dikutip republika.co.id, Selasa (17/2), dalam pernyataannya.