REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Sunni terkemuka di Iran, Molavi Abdul Hamid mengatakan, penyebaran virus corona di Iran disebabkan mahasiswa China yang belajar di kota suci para penganut Syiah, Qom. Hal ini disampaikan Abdul Hamid dalam sebuah video yang diunggah di situsnya pada Jumat (13/3) lalu.
"Diketahui mahasiswa China yang belajar di Universitas Internasional Al-Mustafa (MIU) membawa virus corona ke Iran," kata Abdul Hamid.
Abdul Hamid merupakan imam shalat Jumat di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan Baluchestan yang berpenduduk Sunni. Sedangkan MIU adalah kampus Syiah yang didanai negara. Kampus Islam bertaraf Internasional yang berbasis di Qom ini memiliki hampir 40 ribu mahasiswa asing.
Qom adalah pusat penyebaran virus corona di Iran dan kota pertama yang melaporkan kasus virus tersebut. Namun, MIU mengkritik pernyataan Abdul Hamid tersebut dan menyangkal mahasiswanya yang dari China menjadi penyebab penyebaran virus corona di Iran.
“Apakah ada pejabat yang membuat klaim seperti itu atau apakah ada bukti yang diajukan? Ulama diharapkan lebih akurat dalam mengekspresikan dirinya," kata MIU dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman Alarabiya, Selasa (17/3).
Kepala Universitas Medis Mashhad, Mohammad Hossein Bahraini pada bulan lalu juga sempat mengeluarkan pernyataan virus corona menyebar ke Qom melalui 700 siswa China yang belajar di MIU. Namun, universitas itu kemudian membantah Bahraini membuat pernyataan seperti itu.