REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus virus corona di Indonesia sudah memasuki waktu dua pekan. Berdasarkan data pemerintah, hingga Selasa (16/3), jumlah positif kasus virus corona di Indonesia mencapai 134 kasus.
Menurut Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Islam Banjarmasin, dr H Meldy Muzada Elfa SpPD, virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Sehingga menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, pneumonia akut sampai kematian.
"Virus corona adalah virus yang memiliki amplop atau selubung yang strukturnya bisa diserang alkohol. Rusaknya selubung dianggap melumpuhkan ancaman virus ini," kata Meldy kepada Republika.co.id, Selasa (17/3).
Meldy menjelaskan sejumlah cara pencegahan agar kita tidak tertular virus corona. Salah satunya adalah dengan mencuci tangan dengan sabun selama 40-60 detik.
"Diharapkan bakteri di tangan dan virus (salah satunya corona) dapat menghilang tersapu air," kata Meldy.
Cara-cara lainnya untuk mencegah penularan virus corona, lanjut Meldy, bisa dilakukan sejumlah cara. Di antaranya yaitu:
Pertama, membatasi diri bertemu dengan orang lain. Membatasi diri sangat efektif dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona yang mempunyai virulensi sangat cepat ini. Membatasi diri artinya banyak berdiam diri di rumah, keluar rumah seperlunya.
Kedua, menghindari kerumunan dan tempat umum yang ramai pengunjung. Menjaga jarak 2-3 kaki dari orang lain juga dianjurkan. Karena penyebaran virus corona adalah droplet, artinya menyebar dari air liur ataupun cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk dan bersin.
Ketiga, tidak menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan.
Keempat, mencuci tangan dengan handrub yang mengandung alkohol minimal 60 persen selama 20-30 detik atau dengan air sabun 40-60 detik.
Kelima, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk dan bersih, buang tisu ke tempat sampah. Jika batuk dan bersin terus menerus, sebaiknya istirahat di rumah. Jika terpaksa keluar, pakai masker.
Keenam, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan lingkungan: membersihkan secara agresif periodik daerah-daerah yang sering bersentuhan dengan tangan antara lain: gagang pintu, tombol lift, pegangan eskalator, pagar, keran air dan toilet. Di lingkungan ibadah: karpet digulung, biarkan pakai lantai saja, dipel secara sering dan berkala.
Ketujuh, transaksi disarankan cashless dengan menggunakan uang elektronik, debit ataupun kartu kredit.
Soal penggunaan hand sanitizer, Meldy mengingatkan penggunaan yang berlebih berdampak kurang baik pada mukosa kulit. Sehingga, dia menyarankan hand sanitizer dipakai seperlunya sesuai lima momen rekomendasi WHO.