REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Tiga orang di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), masuk daftar orang dalam pantauan (ODP) setelah hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ketiganya yang mengalami demam dan batuk di fasilitas kesehatan. Ketiganya diketahui mengalami gejala tersebut sepulang dari luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi Yandra Ferry menerangkan, tiga warga tersebut telah mengikuti acara tabligh akbar yang berlangsung di Malaysia beberapa waktu lalu. Sepulang dari acara itu, ketiganya mengalami demam dan batuk, lalu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Saat mereka berkonsultasi dengan dokter, didapatkan informasi mengenai riwayat perjalanan dari Malaysia dalam kegiatan tabligh akbar. Selanjutnya, ketiganya masuk orang dalam pantauan untuk diantisipasi.
"Belum corona, hanya dalam pantauan dan sudah tiga hari karena kita lakukan langkah antisipasi melihat riwayat perjalannya dan biasanya interaksi dalam acara tabligh akbar itu antara satu orang dan lainnya cukup dekat," katanya.
Ia menegaskan agar masyarakat jangan terlalu panik untuk hal tersebut karena yang lebih penting adalah bagaimana menjaga daya tahan tubuh dan mengenal cara penyebaran corona sehingga dapat melakukan pencegahan. Selain itu, pemerintah daerah setempat juga sedang mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan untuk mengantisipasi merebaknya virus itu di Bukittinggi.
Posko pelayanan sudah disiapkan di kantor Dinas Kesehatan Bukittinggi. Ambulans pun siaga 24 jam dengan nomor telepon 085103012113.
"Sekarang juga rencana beli alat pengukur suhu untuk dipasang di objek wisata agar semua yang masuk diukur dulu suhu tubuhnya," katanya.