Selasa 17 Mar 2020 19:32 WIB

Dua Pasien Baru Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso

Dengan masuknya dua pasien baru, totalnya 11 orang dirawat di ruang isolasi RSPI SS.

Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta. Dengan masuknya dua pasien baru, totalnya 11 orang dirawat di ruang isolasi RSPI SS.
Foto: Republika/Putra M Akbar
Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta. Dengan masuknya dua pasien baru, totalnya 11 orang dirawat di ruang isolasi RSPI SS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pasien baru Covid-19 diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, pada Selasa. Kini, total pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut menjadi 11 orang.

“Kemarin ada 11 pasien, lalu sudah pulang dua orang, yaitu pasien 02 dan 23 itu, namun siang dan malam hari masuk dua pasien baru. Jadi kondisi saat ini kamar kembali penuh diisi 11 pasien di kamar isolasi,” ujar dr Dyani Kusumo Wardani SpA dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso ,Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Berdasarkan hasil laboratorium, dua pasien baru tersebut masih dalam status PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Dengan demikian, saat ini total pasien virus corona yang dirawat di RSPI berjumlah 11 pasien, terdiri atas tujuh pasien positif Covid-19 dan empat pasien dalam status PDP.

Kedua pasien baru tersebut, menurut Dyani, dalam kondisi yang cukup baik. Keluhan yang dirasakan mereka ialah demam dan batuk.

RSPI Sulianti Saroso telah memperbolehkan pulang lima pasien yang telah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19. Pasien tersebut adalan pasien 02, 10, 11, 23 dan 27. Sebelumnya RSPI juga sudah memulangkan dua pasien positif lainnya.

Sejak COVID-19 merebak di Indonesia, RSPI Sulianti Saroso telah menangani total 50 kasus, dengan rincian 12 pasien positif, tiga pasien meninggal, dan 35 PDP. Hingga Selasa (17/3), total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 172 kasus. Pada Senin, angkanya 134 kasus, meningkat 17 kasus dibandingkan yang tercatat pada Ahad (15/3), yaitu sebanyak 117 kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement