REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, penderita asma bersiap menghadapi penyakit musiman seperti masuk angin dan flu. Tahun ini, penderita asma juga dibayangi oleh virus baru dari famili corona, yaitu COVID-19. Seperti coronavirus lainnya, COVID-19 menyerang sistem pernapasan dan telah menginfeksi lebih dari 135.000 orang dan menewaskan hampir 5.000 orang pada 13 Maret.
Menurut pejabat kesehatan, mereka yang paling berisiko adalah populasi yang lebih tua atau orang dengan kondisi medis bawaan. Kemudian, apakah penderita asma menjadi kelompok berisiko tinggi terinfeksi?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa penderita asma berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Asma disejajarkan dengan diabetes dan penyakit jantung yang merupakan kelompok lebih rentan akan virus. Yayasan Asma dan Alergi Amerika juga mendaftarkan asma sebagai kondisi medis kronis yang membuat seseorang lebih berisiko.
"Penderita asma harus mengambil tindakan pencegahan ketika segala jenis penyakit pernapasan menyebar di komunitas mereka," demikian pernyataan Yayasan tersebut, seperti dilansir Time, Rabu (18/3).