Rabu 18 Mar 2020 12:57 WIB

Ancaman Corona, Pelindo II Jamin Pelayanan Pelabuhan Normal

Pelindo memberlakukan bekerja dari rumah dengan proporsional.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kapal membawa peti kemas di kawasan Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Priok milik Pelindo II, Jakarta, Kamis (28/11). PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) menjmin pelayanan dan operasional kepelabuhan tetap berjalan normal.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kapal membawa peti kemas di kawasan Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Priok milik Pelindo II, Jakarta, Kamis (28/11). PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) menjmin pelayanan dan operasional kepelabuhan tetap berjalan normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berada di tengh ancaman virus corona atau Covid-19, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) menjmin pelayanan dan operasional kepelabuhan tetap berjalan normal. Direktur Transformasi Pelindo II Ogi Rulino mengatakan meski kewaspadaan virus corona, Pelindo tetap mengutamakan pelayanan namun juga memeprhatikan aspek kesehatan. 

"Kami tetap mengedepankan pelayanan mengingat pelabuhan merupakan bagian mata rantai pereknomomian nasional," kata Ogi, Rabu (18/3). 

Baca Juga

Dia mengatakan meski saat ini sedang dalam situasi sulit menghdapi pandemi korona, Ogi menuturkan Pelindo II tetap harus mengedepankan pelayanan. Sebab, kata dia, pelabuhan memikul peran yang begitu strategis sebagai fasilitator perdagangan.

Ogi menambahkan, Pelindo II juga mengikuti anjuran pemerintah untuk memberlakukan mekanisme bekerja dari rumah. "Namun kebijakan ini diberlakukan proporsional. Ada karyawan dengan kategori tertentu yang sudah diminta bekerja dari rumah, antara lain karyawan berusia 50 tahun ke atas, karyawan yang dalam kondisi hamil atau menyusui, serta karyawan yang dalam kondisi kurang sehat," ungkap Ogi. 

Dia mengatakan, karyawan yang kerjanya bersifat administratif juga diperbolehkan bekerja dari rumah. Sedangkan karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelayanan umum dan operasional di lapangan, kebijakan //work from home// berlaku parsial dengan mekanisme yang diatur oleh kepala satuan unit masing-masing. 

Ogi menilai, digitalisasi yang diterapkan Pelabuhan Tanjung Priok sangat membantu operasional kepelabuhanan. Menurutnya, interaksi antara petugas dan pengguna jasa, baik di kantor maupun di lapangan sangat jauh berkurang. 

“Di pelabuhan, semua transaksi sudah tidak menggunakan uang tunai. Kontak antara pengguna jasa dan operator sangat kecil. Kalaupun masih ada, seperti di lapangan penumpukan kontainer, kontak antar-manusia bisa dijaga dalam jarak tertentu,” ungkap Ogi.

Dia menegaskan, para petugas di lapangan seperti petugas pandu, petugas terminal penumpang, terminal peti kemas atau non peti kemas diwajibkan mengenakan alat pelindung diri tambahan berupa masker dan sarung tangan. Lokasi kerja petugas di lapangan juga disterilisasi secara berkala.

"Untuk sementara waktu, Pelindo II meniadakan perjalanan dinas ke luar negeri bagi seluruh stafnya. Sedangkan perjalanan dinas di dalam negeri masih diperbolehkan, namun dilakukan secara selektif," jelas Ogi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement