REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof KH Achmad Satori Ismail mengajak kepada umat Islam untuk bermuhasabah di tengah virus corona atau covid-19. Karena, menurut dia, di antara pemicu munculnya bencana, musibah dan wabah adalah dosa dan kezhaliman manusia.
"Momentum ini harus dimanfaatkan untuk muhasabah, evaluasi dan introspeksi diri, memperbaiki diri, banyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah," ujar Prof Satori dalam tadzkirah (peringatan) IKADI yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/3).
IKADI menerbirkan tadzkirah tersebut dalam rangka mengamalkan firman Allah yang tertuang dalam Alquran yang artinya, "Dan berilah peringatan (tadzkirah) karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman" (QS. Adz Dzaariyaat
[51]: 55).
Selain mengajak untuk bermuhasabah, dalam tadzkirah tersebut IKADI juga mengimbau kepada umat Islam untuk tetap melakukan ikhtiar agar tidak tertular virus corona. Menurut dia, umat Islam hendaknya mengobati diri dengan meminum madu atau mengonsumsi kurma, serta tidak keluar masuk ke tempat wabah penyakit sebagaimana yang disampaikam hadits Nabi.
"Melakukan ikhtiar dan berbagai upaya untuk menghindarkan diri dari resiko penularan Covid-19, seperti menunda kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak,menghindari tempat keramaian," ucap Satori.
Satori menambahkan, IKADI juga mengajak umat Islam untuk menjalankan Pola Hidup Sehat dan Islami (PHSI), meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, serta membentengi diri dengan banyak ibadah, berzikir dan berdoa.
"Semoga Allah Ta'ala melindungi umat dan bangsa Indonesia dari musibah dan wabah virus Corona dan penyakit berbahaya lainnya serta menganugerahkan kepada kita semua keselamatan di dunia dan di akhirat," katanya.