Rabu 18 Mar 2020 15:44 WIB

Puskesmas Sumbar Pantau 1.200 ODP Covid-19

Sumbar sudah ada 240 orang berstastus PDP Covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Sumbar Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau memantau penumpang internasional yang masuk ke BIM untuk mengantisipasi masuknya virus corona, Jumat (24/1).(Republika/Febrian Fachri)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Sumbar Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau memantau penumpang internasional yang masuk ke BIM untuk mengantisipasi masuknya virus corona, Jumat (24/1).(Republika/Febrian Fachri)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan saat ini di Sumbar terdapat 1.200 orang yang berstatus Orang Dalam Pemantauan. Orang-orang tersebut merupakan yang baru punya riwayat perjalanan dari luar negeri khususnya daerah endemik terjangkit virus corona atau covid-19.

Nasrul menyebut pemantauan 1.200 orang ini diharapkan dilakukan oleh Puskesmas masing-masing daerah domisili ODP. "Sudah cukup banyak, sampai hari ini belum ada. Mudah-mudahan negatif semua supaya masyaraat tenang," kata Nasrul Abit di Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang, Rabu (18/3).

Baca Juga

Nasrul Abit menambahkan saat ini di Sumbar sudah ada 240 orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). PDP ini tersebar di tiga daerah yakni 214 di Kota Padang, 12 di Kota Bukittinggi dan 14 orang di Pesisir Selatan.

Hari ini, Nasrul Abit melakukan pengecekan kesiapan ke Puskesmas Padang Pasir. Di sana, Wagub Sumbar ikut melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah. Nasrul berharap warga yang baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri agar memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Dengan begitu, warga mendapat kepastian bahwa dirinya positif atau negatif dari penularan Covid-19.

Kepala Puskesmas Padang Pasir Winanda mengatakan pihaknya hingga saat ini sudah memeriksa 17 orang ODP. Pihak Puskesmas Padang Pasir menurut Winanda telah melakukan pemeriksaan dan wawancara 17 ODP tersebut. 17 ODP itu kata Winanda ada yang dari Jepang, Malaysia dan Jakarta. Beberapa dari ODP itu sekarang sudah dinyatakan sehat.

"ODP ini harus diisolasi di rumah selama dua minggu. Beberapa sudah ada yang dinyatakan sehat. Tapi kami akan memantau terus," ujar Winanda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement