REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi memutuskan menyiapkan anggaran SAR 50 miliar (Rp 198 triliun) dengan memotong anggaran tahun ini untuk penanganan virus corona. Keberadaan virus tersebut sangat merugikan sektor ekonomi masyarakat di kerajaan.
Menteri Keuangan Saudi Muhammad al-Jadaa mengatakan, lima persen anggaran 2020 akan dialokasikan untuk daerah-daerah yang memiliki dampak sosial dan ekonomi sejak munculnya wabah corona.
"Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak penurunan harga minyak dan akan mengambil langkah tambahan untuk menghadapi penurunan harga yang lainnya," katanya dilansir di Arab News, Kamis (19/3).
Menteri Keuangan mengatakan, kerajaan memiliki cadangan dan aset keuangan sangat besar yang akan memungkinkannya menghadapi tantangan yang diakibatkan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan dan stabilitas dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Dia juga menyampaikan, dengan dampak potensial dari wabah corona, pengembangan akan dinilai ulang, barang pengeluaran akan ditinjau, dan keputusan yang tepat akan dibuat pada waktu yang tepat.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengumumkan sejumlah kasus baru. Total kasus Covid-19 saat ini di Kerajaan Saudi sebanyak 238.