Kamis 19 Mar 2020 10:05 WIB

Iran Bebaskan 10 Ribu Tahanan

Pembebasan tahanan Iran dalam rangka menghormati tahun baru Iran pada Jumat (20/3)

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Bendera Iran. Pembebasan tahanan Iran dalam rangka menghormati tahun baru Iran pada Jumat (20/3).
Foto: Tehran Times
Bendera Iran. Pembebasan tahanan Iran dalam rangka menghormati tahun baru Iran pada Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan mengampuni 10 ribu tahanan termasuk tahanan politik. Keputusan ini dalam rangka menghormati tahun baru Iran pada Jumat (20/3).

"Mereka yang akan diampuni tidak akan kembali ke penjara, hampir setengah dari tahanan terkait keamanan itu akan diampuni juga," kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili kepada televisi pemerintah Iran, Rabu (18/3).

Baca Juga

Sehari sebelumnya, Esmaili mengatakan Iran sementara membebaskan sekitar 85 ribu orang dari penjara, termasuk tahanan politik, sebagai tanggapan terhadap epidemi virus korona. "Sejumlah besar tahanan yang telah dibebaskan sementara tidak perlu kembali ke penjara setelah pengampunan pemimpin," kata Esmaili.

Esmaili menyatakan keputusan tersebut memang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebab, grasi tersebut mencangkup tahanan terkait keamanan dengan hukuman penjara kurang dari lima tahun.

Menurut laporan yang Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Iran, Javaid Rehman, Iran mengatakan memiliki 189.500 orang di penjara. Mereka diyakini termasuk ratusan yang ditangkap selama atau setelah protes anti-pemerintah pada bulan November.

Wabah virus corona telah mendorong PBB dan AS meminta negara tersebut membebaskan tahanan politik, termasuk puluhan warga negara ganda dan warga asing. Mereka bisa menjadi korban penyebaran virus mengingat penjara Iran yang penuh sesak dan penuh penyakit.

Pengawal Revolusi Iran telah menangkap puluhan warga negara ganda dan orang asing selama beberapa tahun terakhir. Termasuk di dalamnya warga negara AS, Inggris, Kanada, Australia, Austria, Prancis, Swedia, Belanda, dan Lebanon. Washington telah memperingatkan Iran bahwa mereka akan meminta pemerintah Teheran bertanggung jawab langsung atas kematian warga AS di penjara.

Aktivis HAM menuduh Iran menangkap sejumlah warga negara ganda untuk mencoba memenangkan konsesi dari negara-negara lain. Teheran membantah menahan orang-orang dengan alasan politik,terutama menuduh tahanan asing melakukan spionase.

Teheran juga telah menyerukan pembebasan beberapa lusin warga Iran yang ditahan di penjara-penjara AS. Sebagian besar dari mereka ditahan karena melanggar sanksi atas program nuklirnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement