REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketika virus corona baru atau Covid-19 terus menyebar, Pemerintah Inggris telah memperingatkan langkah-langkah drastis untuk melindungi masyarakat dari pandemi yang mematikan. Saat berita ini diturunkan, kasus positif Covid-19 di Inggris mencapai 1.963 pasien dengan 71 kematian. Namun, jumlah ini diperkirakan masih akan meningkat.
Namun, bagi banyak orang Inggris, mereka dipaksa melakukan lockdown lebih awal. Siapa pun yang rentan atau menunjukkan tanda-tanda gejala Covid-19 diminta mengasingkan diri di rumah selama 14 hari.
Ketakutan akan kekurangan bahan pangan telah menyebabkan krisis penimbunan. Barang-barang penting seperti pasta, pembersih, dan kertas toilet kini tidak banyak tersedia.
Namun, satu kelompok minoritas melawan. Komunitas Muslim Inggris di seluruh penjuru negeri bergerak untuk mendukung saudara-saudari mereka.
Dikutip di Press TV, pemilik satu toko serbaada di Skotlandia mulai bergerak. Ia membagikan paket survival Covid-19 gratis. Selain itu, di London Selatan, perwakilan dari kelompok pemuda Muslim setempat juga bekerja menyediakan bahan bagi yang membutuhkan.
Hal ini bukan satu-satunya contoh kelompok Muslim Inggris yang bergerak. Pengurus masjid dan aktivis lainnya melangkah maju untuk membantu komunitas mereka. Karena banyak yang khawatir situasinya akan menjadi lebih buruk, tindakan pria dan wanita yang berani ini dapat menyelamatkan banyak nyawa.