REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Sejumlah bank di negara-negara Teluk harus kehilangan pendapatan di kuartal penting ini akibat wabah virus corona (Covid-19). Transaksi dan aktivitas pinjaman hampir terhenti menjelang Ramadhan pada April dan diperkirakan meluas memasuki musim panas.
Seperti dilansir di Reuters, Rabu (18/3), kesepakatan telah dibatalkan. Misalnya, Initial Public Offering (IPO) Amlak International for Real Estate Finance Company (Amlak) yang berbasis di Arab Saudi dan sukuk atau obligasi Islam yang diterbitkan oleh Dubai Islamic Bank (DIB). Tapi, baik Amlak dan DIB masih belum menanggapi hal tersebut.
Seorang bankir berbasis Dubai yang menolak disebutkan namanya mengatakan, segala kegiatan perbankan telah melambat dan menjadi macet. "Tidak ada hal baru yang datang," ujarnya.
Ia menambahkan, bank sedang meninjau kinerja portofolio mereka dan mengidentifikasi klien yang akan terkena dampak.