Kamis 19 Mar 2020 19:27 WIB

Dokter Ajak Perang Lawan Virus Corona

Dokter ingatkan, semua orang bisa terinfeksi, virus corona harus diperangi bersama.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Peta penyebaran pandemi Covid-19. Dokter ingatkan, semua orang bisa terinfeksi, virus corona harus diperangi bersama.
Foto: NYP
Peta penyebaran pandemi Covid-19. Dokter ingatkan, semua orang bisa terinfeksi, virus corona harus diperangi bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi klinis Prof Ari Fahrial Syam mengingatkan bahwa virus corona tipe baru bisa menyerang siapa saja. Berdasarkan data pada Rabu (18/3), infeksi virus itu telah menyebabkan kematian pada satu dari 12 pasien yang positif terjangkit Covid-19.

"Tinggal menunggu waktu kita menjadi pasien berikutnya dari virus ini," kata dokter senior ini.

Baca Juga

Ari pun mengajak semua pihak untuk berperang melawan virus corona. Seluruh lapisan masyarakat harus menyadari bahwa penanggulangan pandemi global ini harus dilakukan secara gotong royong, salah satunya dengan pembatasan jarak sosial dengan belajar dari rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah.

"Peduli sesama, kesetiaan kawan harus dimunculkan," ujar dokter senior yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/3).

Sebagai dokter, Ari meminta pemerintah untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana agar ia dan rekan-rekannya bisa bekerja dengan tenang. Masker, alat pelindung diri, dan hand sanitizer harus segera diadakan dandi distribusikan kepada rumah sakit-sakit tempat para dokter bekerja.

"Tentu bukan saja untuk rumah sakit rujukan, tetapi ke berbagai pelayanan kesehatan tempat para dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya berhadapan dengan pasien-pasien yang setiap saat dapat menularkan virusnya kepada kami," kata Ari yang praktik di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Selain itu, berbagai peralatan diagnostik untuk Covid-19 juga harus segera dihadirkan. Dengan begitu, diagnosis yang tepat dan cepat dapat ditegakkan.

"Kita harus memutus mata rantai penyakit ini, pergerakan orang harus dicegah untuk menekan penyebaran virus ini. Social distancing harus konsisten dilaksanakan pada berbagai lini sendi-sendi aktivitas masyarakat," ucap Ari.

Menurut Ari, dampak ekonomi yang muncul akibat masyarakat tidak bergerak dapat dinomorduakan. Sebaliknya, dampak dahsyat pada kesehatan masyarakat harus menjadi pertimbangan nomor satu dalam pengambilan kebijakan.

"Dampak wabah corona ini dahsyat pada kesehatan masyarakat, dapat  melumpuhkan semua segi ketika kita menghadapi sumber daya petugas kesehatan yang sakit atau sumber daya yang sedang melakukan isolasi diri," papar Ari.

Lebih lanjut, Ari mengatakan, masyarakat tetap bisa produktif walau berada di rumah. Ia ingin agar dokter dan petugas kesehatan mendapat kesempatan bekerja dengan tenang.

"Tetap semangat. Kita pasti bisa mengalahkan virus ini, kita musti kompak dan saling mengerti sesama. Selamat berjuang dokter dan petugas kesehatan Indonesia," kata dokter spesialis penyakit dalam yang sudah berpraktik selama 30 tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement