REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Kanada akan mengirim migran yang mencari suaka di perbatasan kembali ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Masuknya para pencari suaka yang menyeberang di perbatasan AS-Kanada telah menjadi isu panas yang penting dalam beberapa tahun terakhir. Pergerakan ini telah meningkat karena keprihatinan akan virus corona.
Sekitar 16 ribu migran menyeberang secara tidak teratur di perbatasan AS untuk mencari status pengungsi di Kanada pada tahun 2019, sebagian besar di Quebec. Pencari suaka biasanya diberikan perumahan dan layanan sosial tertentu sambil menunggu klaim mereka dievaluasi.
Namun penyebaran Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran baru. Awal pekan ini, Trudeau mengatakan para pencari suaka akan ditahan di karantina. Tetapi pada Jumat (20/3), ia mengatakan Kanada dan AS telah mencapai kesepakatan bahwa pelintas perbatasan yang tidak teratur akan dikirim kembali.
"Ini tindakan sementara yang akan kami lakukan selama krisis virus corona berlangsung. Ini langkah luar biasa untuk melindungi warga negara," kata Trudeau pada konferensi pers.
Sejak 2017 sekitar 50 ribu orang telah melintasi perbatasan ke Kanada, banyak yang mengatakan mereka ingin menghindari tindakan keras Presiden AS Donald Trump terhadap para pengungsi dan imigran ilegal.
"Orang-orang yang menyeberang hingga hari ini akan berada dalam isolasi, tetapi ke depannya mereka yang mencoba menyeberang akan kembali ke otoritas AS," kata Trudeau.
Pada Rabu, Trudeau mengumumkan bahwa ia dan Trump telah sepakat untuk menutup perbatasan AS-Kanada untuk semua perjalanan yang tidak penting dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus corona.