Sabtu 21 Mar 2020 09:00 WIB

Tim-Tim F1 Bekerja Sama Produksi Alat Kesehatan untuk Corona

Tim-tim F1 berkolaborasi untuk memproduksi alat bantu pernafasan.

Balapan Formula Satu (F1). Tim-tim F1 bekerja sama memproduksi alat bantu pernafasan untuk memerangi virus corona.
Foto: Reuters/Edgar Su
Balapan Formula Satu (F1). Tim-tim F1 bekerja sama memproduksi alat bantu pernafasan untuk memerangi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tim Formula 1 (F1) yang bermarkas di Inggris berkolaborasi untuk memproduksi alat bantu pernafasan setelah adanya permintaan bantuan dari pemerintah setempat. Bekerja sama dengan pabrikan mesin, F1, departemen teknologi, dan sejumlah organisasi lainnya, tim-tim ini F1 sedang menggodok studi kelayakan dalam memproduksi atau mendukung proses produksi alat kesehatan untuk membantu penanganan pasien dengan COVID-19.

"Semua tim memiliki desain ahli, teknologi dan kapabilitas produksi, dan spesialisasi dalam pembuatan purwarupa secara cepat dan manufaktur bernilai tinggi, yang diharapkan mampu diterapkan untuk kebutuhan kritis yang ditetapkan oleh pemerintah," demikian laman resmi F1 pada Jumat (20/3).

Baca Juga

"Semoga upaya ini, yang mengalami progres yang cepat, akan membuat hasil yang nyata dalam beberapa hari," tulis pernyataan yang sama.

Enam dari sepuluh tim F1 saat ini memiliki markas di Inggris, yakni Red Bull Racing, Mercedes AMG Petronas, Racing Point, Williams, Mclaren, dan Renault.

F1 yang sedianya mengawali musim 2020 pada pertengahan bulan ini terpaksa harus menunda tujuh balapan seri awal karena pandemi virus corona. Musim balapan kemungkinan dimulai pada Juni nanti di Azerbaijan jika kondisi memungkinkan. 

F1 telah memajukan sesi libur musim panas dari Agustus ke Maret dan April sebagai langkah antisipasi untuk padatnya jadwal musim ini kendati akan kehilangan Grand Prix Monako, yang menyatakan mundur dari kalender F1 tahun ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement