REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok sudah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di 15 titik fasilitas sosial dan umum (fasos-fasum) yang ada di Kota Depok. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Ketua PMI Kota Depok, Dudi Miraz mengatakan pihaknya juga telah melakukan penyemprotan di tempat ibadah seperti masjid, musolah, sekolah, dan perkantoran. Penyemprotan telah dilakukan sejak Selasa (17/3).
Dudi Miraz menambahkan penyemprotan disinfektan tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Pihaknya tidak memungut bayaran dalam melaksanakan tugasnya, sesuai instruksi Wali Kota Depok dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 443/133-HUK/Dinkes tentang Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19).
"Kami membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area publik. Termasuk tempat ibadah, sekolah, dan kantor pemerintah. Jadi, ini sebagai pencegahan dan meminimalisir serta memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujar Dudi di Kantor PMI Kota Depok, Sabtu (21/3).
Dia mengungkapkan, tercatat sebanyak 15 titik yang sudah dilakukan penyemprotan yakni diantaranya Balai Kota Depok, Kantor PWI Depok, Sanggar Seni Adyopla, Gedung DPRD Kota Depok, sekolah dan masjid.
Salah satu tempat ibadah yang sudah di semprot disinfektan yakni Mushola Al-Qolam di Komplek Permata Depok RT 5/7 Sektor Nilam, Kelurahan Pondok Jaya. Tujuh petugas dikerahkan untuk melakukan sterilisasi .Seluruh petugas dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan.
"Kami bekerja tidak ada libur karena banyak sekali permintaan penyemprotan. Kami bagi tiga tim yang masing-masing sebanyak tujuh orabg. Hingga kini sudah masuk permohonan lebih dari 100 tempat. Seiap hari kami keliling," terang Penanggung Jawab Tim Penyemprotan Disinfektan PMI Kota Depok, Imron Maulana.
Menurut Ketua RT 005/07 Sektor Nilam Permata Depok, Budi Riyanto, langkah ini dirasa perlu sebagai antisipasi menyebarnya virus corona. Budi juga mengimbau warganya tidak panik, tapi tetap waspada dalam menghadapi situasi.
"Terpenting menurutnya menjaga anggota keluarga untuk berkegiatan di dalam rumah (bekerja/belajar), tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak seperti kebutuhan pangan dan kesehatan," pungkasnya.