Senin 23 Mar 2020 11:21 WIB

Selandia Baru akan Tutup Semua Layanan Selama 2 Hari

Selandia Baru meningkatkan pembatasan setelah infeksi corona naik dua kali lipat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: EPA-EFE/Boris Jancic
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Selandia Baru memutuskan untuk menambah masa isolasi warga ke tingkat siaga tertinggi. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan semua layanan non-esensial, sekolah, dan kantor akan ditutup selama 48 jam mulai, Senin (23/3) menyusul kasus virus corona yang menginfeksi lebih dari dua kali lipat pada orang Selandia Baru.

Ardern mengatakan, keputusan itu akan menempatkan pembatasan paling signifikan pada gerakan orang. Hal itu diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperlambat laju penularan virus.

Baca Juga

"Kita semua kini bersiap untuk melakukan isolasi diri sebagai bangsa," ujar Ardern dikutip Channel News Asia, Senin (23/3). Menurutnya, tanpa langkah-langkah itu puluhan ribu warga Selandia Baru bisa meninggal dunia karena virus. 

Jumlah kasus virus corona di Selandia Baru melonjak hingga 102, lebih dari dua kali lipat sejak Jumat, meski negara tersebut tidak mencatat jumlah kematian. Ardern mengatakan, kabinet setuju melakukan dengan segera pembatasan isolasi diri berpenduduk 5 juta orang akan pindah ke level 3 nasional. Setelah 48 jam akan berada di level tertinggi 4. Selandia Baru juga telah menutup perbatasannya dari orang asing.

Ardern mengatakan semua bar, restoran, kafe, gimnasium, bioskop, kolam renang, museum, perpustakaan, taman bermain, dan tempat lain yang umum harus menutup fungsi tatap muka. Dia mengatakan supermarket, dokter, apotek, stasiun layanan, akses ke layanan perbankan yang dinilai penting semua akan tersedia di seluruh Selandia Baru di setiap tingkat siaga.

"Jika Anda tidak memiliki kebutuhan mendesak, jangan pergi ke supermarket. Itu akan ada untuk Anda hari ini, besok, dan lusa," ujarnya. Langkah itu dilakukan setelah negara tetangga Australia itu memulai tindakan isolasi wilayah pada Senin, tetapi telah berhenti melakukan isolasi diri.

Bursa Selandia Baru langsung bereaksi terhadap pengumuman yang turun 10 persen ke penurunan persentase intraday terbesar yang pernah ada. Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan semua sewa akan dibekukan dan pemerintah akan mengumumkan dukungan lebih lanjut untuk ekonomi dalam beberapa hari mendatang.

"Untuk menjadi sangat jelas kami sekarang meminta semua warga Selandia Baru yang berada di luar layanan penting untuk tinggal di rumah, dan untuk menghentikan semua interaksi dengan orang lain di luar yang ada di rumah tangga Anda," kata Ardern.

Sekolah akan ditutup mulai Selasa, kecuali untuk anak-anak dari pekerja penting seperti dokter, perawat, pengemudi ambulans dan polisi. Sekolah akan tutup seluruhnya dari Rabu tengah malam.

Semua acara dalam dan luar ruangan akan dibatalkan. Semua tempat kerja diminta untuk menerapkan cara kerja alternatif. Transportasi umum akan ditutup untuk semua orang di luar orang yang bekerja di layanan penting.

"Untuk menghentikan penularan dari masyarakat, tindakan ini perlu dilakukan selama 4 minggu," kata Ardern.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement