Senin 23 Mar 2020 22:09 WIB

Cegah Corona, Puncak Jaya dan Asmat Tutup Akses Masuk

Bupati Puncak Jaya memutuskan melakukan lockdown sebagai antisipasi penyebaran corona

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Gita Amanda
Warga beraktivitas di dekat rumah adat honai di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga beraktivitas di dekat rumah adat honai di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MULIA -- Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Papua, memilih untuk menutup seluruh akses masuk di wilayah tersebut. Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda memutuskan melakukan lockdown sebagai antisipasi penyebaran wabah virus corona yang meningkat di Indonesia belakangan ini.

Bupati Yuni, dalam Surat Edaran 550/124/SET menegaskan tentang Penutupan Akses Masuk ke Puncak Jaya. Dalam surat tersebut, sejumlah pintu masuk ke wilayah berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa itu sudah dimulai pada 20 Maret.

Baca Juga

Namun, beberapa penutupan akses dan fasilitas transportasi ada yang baru dimulai per Senin (23/3). "Untuk mengantisipasi masuknya wabah virus corona ke Kabupaten Puncak Jaya, dilakukan penutupan akses masuk," begitu isi surat edaran Bupati Yuni Wonda yang beredar di kalangan pewarta, di Jakarta, Senin (23/3).

Dijelaskan dalam surat tersebut, ada empat akses masuk ke Puncak Jaya yang ditutup. Pertama akses masuk via udara perintis seperti Lapangan Terbang Fawi, Dagai, Torere, Lumo, Kiyage, dan Makdorna. Pintu masuk di enam landasan perintis itu ditutup sejak 20 Maret sampai 4 April mendatang.

Adapun dua bandar udara di Puncak Jaya,yakni  Bandara Mulia dan Inu mulai ditutup hari ini (23/3). Akses masuk dari darat, pun mulai ditutup Senin (23/3) sampai 4 April mendatang. Akses masuk via air, Kabupaten Puncak Jaya menutup akses sungai ke Fawi, Torere, dan Dagai.

Surat edaran Bupati menegaskan, penutupan akses masuk sebagai respons tanggap darurat menghadapi Covid-19. Dikatakan, penutupan akses masuk dapat dilonggarkan jika dibutuhkan untuk situasi mendesak untuk pertolongan medis dan evakuasi.

Sementara di Kabupaten Asmat, Bupati Elisa Kambu juga memutuskan hal serupa. Dalam Surat Edaran 551/244 BUP/III/2020 pemerintah kabupaten meminta Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghentikan sementara aktivitas kapal penumpang menuju Asmat.

"Meminta untuk sementara ini kapal-kapal penumpang yang dikelola PT Pelni agar tidak masuk dan sandar di Pelabuhan Agats," begitu kata Bupati Elisa dalam suratnya, Senin (23/3). Ada tiga kapal penumpang utama yang selama ini menjadi salah satu moda transportasi laut jarak jauh menuju Asmat. Yakni KM Tatamailau, KM Leuser, dan KM Sirimau.

Bupati Elisa, meminta kapal-kapal penumpang tersebut tak mengangkut dan bersandar ke Agats mulai 25 Maret sampai 29 Mei. Dari Wamena, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga berencana melakukan penutupan bandar udara yang menjadi akses masuk utama ke wilayah pegunungan tengah. Namun, keputusan itu baru akan diumumkan Selasa (24/3).

Penyebaran virus corona di Indonesia belum mencapai puncaknya. Namun sampai saat ini, angka pasien positif Covid-19 terus meningkat di angka 500 orang yang tersebar di 22 provinsi Indonesia. Angka kematian, pun diyakini terus bertambah dari saat ini yang tercatat 48 orang. Di Papua, berdasarkan update Gugus Tugas Penanganan Korona, tercatat dua pasien positif Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement