Selasa 24 Mar 2020 21:57 WIB

IAIN Tulungagung Pinjamkan Aset Rusunami untuk RS Darurat

Diperkirakan akan ada lonjakan warga yang menjadi buruh migran pulang ke Tanah Air.

Suasana Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Dua Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Mahasiswa IAIN Tulungagung berkapasitas 110 kamar dan 220 bed empat tidur itu kini tengah dperisiapkan sebagai rumah sakit darurat penanggulangan wabah COVID-19 guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus di wilayah tersebut sementara kamar isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung plus dua puskesmas penyangga tidak mencukupi
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Suasana Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Dua Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Mahasiswa IAIN Tulungagung berkapasitas 110 kamar dan 220 bed empat tidur itu kini tengah dperisiapkan sebagai rumah sakit darurat penanggulangan wabah COVID-19 guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus di wilayah tersebut sementara kamar isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung plus dua puskesmas penyangga tidak mencukupi

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- IAIN Tulungagung berinisiatif meminjamkan fasilitas rusunami, asrama dan satu gedung perkuliahan pascasarjana untuk dijadikan rumah sakit darurat. Fasilitas ini guna penanganan pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, mengatakan, inisiatif meminjamkan tiga aset gedung kampusnya itu wujud sumbangsih IAIN Tulungagung kepada rakyat dan bangsa Indonesia. "Semoga saja dengan kesiapan IAIN Tulungagung untuk menyediakan fasilitas sebagai tempat isolasi ataupun perawatan, ini bisa menjadi meringankan beban pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan bencana ini," kata Prof Maftukhin.

Ia berharap sumbangsih itu bisa menjadi kontribusi lembaganya dalam upaya negara melawan wabah SARS coronavirus 2 atau Covid-19.

Tiga fasilitas gedung yang ditawarkan itu berada dalam satu kompleks, namun terpisah dari kompleks rektorat dan kampus utama yang ada di sisi timur, sekitar 500 meter. Gedung rusunami untuk hunian mahasiswa menjadi fasilitas pertama yang akan digunakan. Memiliki 102 kamar berukuran sekitar 5 x 4 meter dan kapasitas minimal 204 tempat tidur perawatan (bisa lebih), kata Maftukhin, bangunan rusunami yang baru setahun dibangun menggunakan dana APBN itu dinilai sangat layak untuk dijadikan kompleks ruang perawatan isolasi pasien Covid-19.

Bahkan jika jumlah pasien melonjak tajam, lanjut dia, masih ada gedung asrama mahasiswa dan satu gedung pascasarjana dengan fasilitas lift, bisa dipergunakan untuk menambah ruang perawatan pasien Corona.

"Gedung-gedung ini bisa digunakan sampai pandemi Covid-19 ini reda sama sekali. Kebetulan selama dua pekan ini mahasiswa telah dipulangkan untuk menjalani studi perkuliahan secara daring, jadi tidak ada masalah," katanya.

Menanggapi tawaran penggunaan tiga gedung milik IAIN Tulungagung itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan apresiasinya. "Selain kami menyiapkan yang di puskesmas-puskesmas, juga menyiapkan yang di sini. Karena sebentar lagi diperkirakan akan ada lonjakan warga kami yang menjadi buruh migran pulang ke Tanah Air saat libur Lebaran di periode Mei mendatang," katanya.

Mengacu pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah buruh migran yang mudik diperkirakan mencapai kisaran 6 ribu hingga 12 ribu. Saat ini yang pulang sudah ada 400. Sementara estimasi buruh migran yang mudik jelang Lebaran pada Mei mendatang mencapai hingga 12 ribu orang.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement