REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 105 kasus per 25 Maret merupakan hasil dari pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction), bukan hasil rapid test atau tes cepat. Total kasus positif corona hingga hari ini 790 kasus.
"Kasus ini adalah kasus yang kita dapatkan dari pemeriksaan PCR, bukan rapid test," katanya pada konferensi pers gugus tugas penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (25/3).
PCR merupakan suatu metode pemeriksaan yang menggunakan sampel DNA dari cairan di kerongkongan. Sementara itu, rapid test menggunakan imunoglobulin di darah.
Dengan adanya penambahan tersebut, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 790 kasus, dengan 31 kasus sembuh dan 58 meninggal dunia. Sebelumnya, pada Selasa (24/3) tercatat 685 kasus positif, 30 orang sembuh, dan 55 meninggal dunia.
Data gugus tugas mencatat Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah penyumbang terbanyak penambahan pasien positif terjangkit Covid-19 dengan jumlah 39 orang. Posisi kedua jumlah pasien tambahan positif Covid-19 adalah Jawa Tengah dengan 19 orang, kemudian Jawa Barat dengan 13 orang.
Yurianto mengemukakan bahwa data yang dikumpulkan tersebut merupakan kasus yang dilaporkan dari 23 Maret pukul 12.00 WIB hingga 24 Maret pukul 12.00 WIB.