Kamis 26 Mar 2020 00:10 WIB

5 Garansi Pahala untuk Muslimah yang Mengalami Keguguran

Allah SWT memberikan balasan untuk Muslimah yang keguguran.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT memberikan balasan untuk Muslimah yang keguguran. Ilustrasi melahirkan tanpa sakit/hypnobirthing
Foto: pixabay
Allah SWT memberikan balasan untuk Muslimah yang keguguran. Ilustrasi melahirkan tanpa sakit/hypnobirthing

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA— Stillbirth atau bayi lahir mati adalah kematian janin di dalam rahim seorang ibu. Allah SWT berjanji memberikan pahala kepada Ibu yang sabar ketika mengalami stillbirth atau keguguran.   

Maharati Marfuah, Lc dalam bukunya "Serba-serbi Fiqih Keguguran", menjelaskan seperti diterangkan dalam kitab Sunan At Tirmidzi bab keutamaan bersabar dan mengharapkan pahala atas musibah, disebutkan sebuah hadits yang menjadi kabar gembira bagi orang tua yang Allah  takdirkan kehilangan buah hatinya adalah mendapatkan rumah Baitul Hamdi atau Rumah Pujian.     

Baca Juga

Dari Abu Musa Al Asy'ari, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak seorang hamba meninggal, maka Allah berfirman kepada malaikat: "Kamu telah mencabut (nyawa) hamba-Ku?". 

Para malaikat menjawab: "Ya". 

Kemudian Allah berfirman: "Kamu telah mencabut (nyawa) buah hatinya?" Para malaikat menjawab: "Ya". 

Maka allah berfirman: "Apa yang dikatakan hamba-Ku?". 

Para malaikat menjawab: "Ia memuji-Mu dan bersabar mengharapkan pahala Mu". 

Lalu Allah berfirman: "Bangunkanlah rumah di surga untuk hamba-Ku, dan berilah nama Bait Al Hamdi."

Pahala kedua, memberi syafaat kepada kedua orang tuanya. Hal ini disampaikan Ibnu Majah dalam kitab Sunan-nya bab bagi seseorang yang ditimpa musibah keguguran. 

Ibnu Majah menyebutkan ada tiga hadits yang menunjukkan bahwa janin yang keguguran akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. 

Di antaranya dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Seorang bayi yang meninggal dalam kandungan ibunya mendahuluiku, sungguh lebih aku sukai dari seorang penunggang kuda yang mengawalku di belakangku."   

Ketiga, penghalang dari Neraka. Seorang anak yang meninggal, akan menjadi penghalang kedua orang tuanya dari api nereka. Hal ini sebagaimana hadits riwayat dari Ibnu Majah. 

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa memberikan (ditinggal mati) tiga anak laki-laki yang belum berumur balig, maka mereka akan 

menjadi benteng penghalang baginya dari api neraka. Abu Dzar berkata, "Aku telah memberikan dua orang anak?” Beliau bersabda: "Dan dua anak. "Ubai bin Ka’ab, tuannya ahli Alquran, berkata, "Aku telah memberikan satu anak?” beliau bersabda: "Dan satu anak."

Imam An Nawawi mengatakan: "Meninggalnya salah satu anak seseorang, maka akan menjadi penghalang antara dirinya dan neraka, begitu pula janin yang keguguran." 

Keempat, dapat menarik orang tuanya untuk masuk ke surga. Dalam hadits sahih riwayat Imam Muslim bahwa anak yang meninggal sebelum baligh, akan menarik orang tuanya masuk surga.  

Dari Abu Hassan, dia berkata: aku berkata kepada Abu Hurairah: “Telah meninggal dua putra saya, Adakah engkau bisa mengabarkan dari Rasulullah SAW dengan suatu hadits tentang orang yang telah meninggal dunia yang bisa membuat hati kami menjadi tenang? Abu Hurairah RA berkata: "Iya”. Rasulullah bersabda: Anak-anak  kecil mereka adalah penghuni-penghuni kecil di surga. Salah seorang dari mereka menyambut Bapaknya, atau kedua orang tuanya, kemudian dia memegang pakaiannya, atau tangannya, seperti halnya aku memegang ujung pakaianmu ini, dia tidak akan meninggalkan orang tuanya sampai Allah memasukkannya dan orang tuanya ke dalam surga”. (HR Muslim).

Kelima, mendapat pengasuhan dari Nabi Ibrahim di Raudhah. Seorang anak kecil yang meninggal sebelum balig, pernah dilihat Nabi Muhammad SAW sedang bersama dengan Nabi Ibrahim di Raudhah. 

Sebagaimana hadits yang cukup panjang berkaitan dengan Isra' Mi'rajnya Nabi Muhammad dalam shahih Bukhari dari Samurah bin Jundub:

"Lalu kami mendatangi sebuah kebun yang secara merata berisi warna musim semi, diantara dua tepi kebun terdapat seseorang yang jangkung, yang nyaris aku belum pernah melihat manusia yang kepalanya memanjang di langit seperti itu, dan sekitar orang itu terdapat banyak anak-anak kecil yang pernah aku lihat. Saya bertanya; 'Apa ini sebenarnya, mereka ini siapa?

Adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia adalah Ibrahim AS, adapun anak-anak di sekitarnya adalah bayi yang mati di atas fitrah." Lantas sebagian sahabat bertanya; 'ya Rasulullah, juga anak orang-orang musyrik? ' Rasulullah SAW bersabda: "Juga anak-anak orang-orang musyrik!” (HR Bukhari).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement