REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Para pemimpin sembilan negara anggota Uni Eropa (EU) termasuk Prancis, Italia, dan Spanyol meminta blok itu untuk menyepakati penerbitan "instrumen utang bersama". Hal itu untuk mengumpulkan dana guna mendukung industri kesehatan memerangi virus corona serta mendukung ekonomi secara luas.
Berdasarkan satu surat yang dilihat oleh Reuters, para pemimpin negara-negara EU akan mengadakan konferensi video ketiga tentang virus corona pada Kamis (26/3). Surat tertanggal 25 Maret itu muncul setelah para menteri zona euro pada Selasa (24/3) tidak menyetujui penerbitan utang bersama eurobond, yakni obligasi internasional yang diterbitkan di Eropa atau di tempat lain di luar negara yang nilai mata uangnya dinyatakan (biasanya AS atau Jepang).
Zona euro, yang secara resmi disebut kawasan euro, adalah persatuan moneter 19 dari 27 negara anggota Uni Eropa yang telah mengadopsi euro sebagai mata uang bersama. Namun, para menteri tersebut juga mengatakan bahwa dana talangan Mekanisme Stabilitas Eropa (European Stability Mechanism/ESM) zona euro akan memperpanjang jalur kredit pencegahan sebagai bantal pengaman.
"Kita perlu membuat instrumen utang umum yang dikeluarkan oleh suatu lembaga Eropa untuk mengumpulkan dana di pasar," kata surat itu.
"Instrumen utang bersama ini harus memiliki ukuran yang cukup dan jangka waktu yang panjang untuk sepenuhnya efisien dan menghindari risiko perpanjangan atau transfer utang sekarang seperti di masa depan," kata surat itu kepada ketua para pemimpin Uni Eropa, Presiden Dewan Eropa Charles Michel.
Surat itu juga ditandatangani oleh pemimpin Portugal, Irlandia, Luksemburg, Slovenia, Belgia dan Yunani. Isi surat meminta Uni Eropa untuk "mengeksplorasi instrumen-instrumen lain, seperti dana khusus untuk pengeluaran terkait penanganan corona dalam anggaran Uni Eropa" untuk 2020 dan 2021.