Rabu 01 Apr 2020 14:46 WIB

Lansia di Panti Jompo Eropa Meninggal, Tak Sempat Tes Corona

Tes corona yang tak dilakukan berpotensi membuat jumlah korban di Eropa tak terhitung

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Wanita tampak dari jendela di Panti Jompo San Martin, di Spanyol utara, Kamis (19/3). Di sana sejumlah lansia dipastikan terinfeksi corona.
Foto: AP Photo/Alvaro Barrientos
Wanita tampak dari jendela di Panti Jompo San Martin, di Spanyol utara, Kamis (19/3). Di sana sejumlah lansia dipastikan terinfeksi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Negara-negara yang paling terpukul di Eropa, seperti Italia, Spanyol, dan Prancis, justru tidak secara rutin menguji virus corona di antara penduduk lansia yang jatuh sakit di panti jompo. Mereka akhirnya meninggal di sana, termasuk yang menderita gejala penyakit.

Ketiga negara itu menyumbang sepertiga dari kasus pandemi global yang terkonfirmasi. Kurangnya pengujian menyebabkan ratusan yang berpotensi ribuan, korban corona tidak terhitung ketika otoritas kesehatan mencoba melacak arus penyebaran.

Baca Juga

Ketergantungan yang tinggi pada rumah sakit untuk menghitung kematian akibat virus corona menimbulkan masalah khusus evaluasi penyebaran Covid-19 di antara warga lanjut usia. Rumah sakit semakin enggan menerima pasien lanjut usia yang dinilai memiliki sedikit peluang untuk berhasil pengobatannya.

Contoh saja, Prancis yang memiliki kasus dua penghuni panti jompo yang dinyatakan positif corona. Kondisi itu membuat setiap penghuni lain yang jatuh sakit dan akhirnya meninggal dianggap menderita penyakit yang sama tanpa benar-benar diuji atau dihitung di antara jumlah korban nasional.