REPUBLIKA.CO.ID, TEGUCIGALPA -- Tentara Honduras mulai mengirim makanan kepada sekitar 3,2 juta orang yang tertahan di dalam rumah, Rabu (25/3). Langkah itu bagian dari upaya pemerintah menghentikan penyebaran virus corona di negara dengan sedikit sumber daya dan sistem kesehatan masyarakat yang terbatas.
Sejauh ini, Honduras telah melaporkan 36 kasus dan belum ada ada kematian. Untuk mencegah penyebaran virus lebih luas, Presiden Juan Orlando Hernandez telah menangguhkan transportasi umum, menutup kantor-kantor pemerintah dan bisnis, serta memerintahkan orang-orang di seluruh negeri untuk tetap tinggal di dalam rumah.
"Kami melakukan segala daya kami untuk menyelamatkan hidup. Ini termasuk memastikan yang paling rentan memiliki makanan di rumah di atas meja mereka," kata Hernandez.
Distribusi kacang, beras, gula, mentega, tepung jagung, dan spageti bersama dengan sabun, deterjen, dan pembersih tangan disalurkan untuk 6.000 keluarga. Bantuan itu diharapkan bisa membantu warga untuk bertahan hingga 15 hari ke depan.
Kebutuhan makanan dan rumah tangga itu diberikan di lingkungan miskin Los Pinos di ibu kota Tegucigalpa. Tentara secara bertahap akan membawa pasokan tersebut ke total 800 ribu keluarga di San Pedro Sula, La Ceiba, dan Choluteca.
Saluran bantuan diberikan langsung ke rumah warga yang membutuhkan. "Kita akan pergi dari pintu ke pintu. Kami ingin siapa pun yang membutuhkannya, yang tidak punya uang, untuk memiliki paket makanan ini, sementara situasi sulit ini berlangsung," kata Hernandez.
Pembagian pasokan makanan dan kebutuhan harian ini terjadi karena sehari sebelumnya warga di berbagai bagian Tegucigalpa melakukan protes di jalan-jalan. Mereka berdemonstrasi untuk meminta makanan, dengan alasan tidak dapat bekerja atau berbelanja bahan makanan karena isolasi wilayah yang dilakukan.
"Situasi ini menyedihkan karena kami tidak punya apa-apa, tidak ada transportasi, tidak ada uang. Kami tidak punya makanan lagi," kata warga Los Pinos bernama Maria Montoya.