Kamis 26 Mar 2020 16:20 WIB

Olimpiade Ditunda, PBSI: Kami akan Tetap Kirim yang Terbaik

Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya terkait kualifikasi Olimpiade

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto
Foto: Humas PBSI
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memastikan akan tetap mengirimkan pemain-pemain terbaik dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda pelaksanaannya menjadi 2021 mendatang.

Menurut Sekjen PBSI Achmad Budiharto melalui keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Kamis (26/3), pihaknya masih menunggu keputusan lanjutan dari Federasi bulu Tangkis Dunia (BWF) berkaitan dengan sistem penghitungan poin yang akan diterapkan pada kualifikasi Olimpiade tahun depan itu.

“Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya terkait kualifikasi Olimpiade, apakah akan ada hitungan baru lagi, ada pembekuan rangking atau bagaimana. Namun secara prinsip, kami akan tetap mengirim pemain-pemain terbaik, yang berpeluang besar mendapat medali,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan penundaan jadwal Olimpiade Tokyo tersebut juga membuat pihaknya harus melakukan sejumlah penyesuaian agar tetap dapat berpartisipasi dalam ajang olah raga bergengsi itu.

“Keputusan penundaan Olimpiade Tokyo itu pasti sudah mempertimbangkan banyak hal. Kami pun harus melakukan penyesuaian, terutama bagi para pemain. Mereka (atlet) harus menyesuaikan dengan kondisi perubahan jadwal turnamen-turnamen, program latihan dan sebagainya,” ujar Budi menambahkan.

Wabah Covid-19 yang sampai dengan saat ini masih melanda di berbagai belahan dunia telah membuat International Olympic Committee (IOC) memutuskan untuk menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 yang awalnya dijadwalkan pada 24 Juli hingga 9 Agustus.

Presiden IOC Thomas Bach beserta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo akan diselenggarakan tidak lebih dari musim panas 2021. Selain itu, keduanya juga memutuskan bahwa titelnya tetap akan disebut Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 meski dilangsungkan pada 2021 mendatang.

BWF pun mendukung keputusan tersebut. Hingga kini, BWF masih bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas masalah kualifikasi Olimpiade Tokyo sekaligus kemungkinan pembekuan poin rangking dunia dengan sistem yang adil bagi seluruh atlet.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement