Jumat 27 Mar 2020 23:23 WIB

RSUD di Blitar Rawat Bayi PDP Corona

Bayi PDP Corona di Blitar mengalami demam dan batuk

Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi virus corona, (ilustrasi). Bayi PDP Corona di Blitar mengalami demam dan batuk
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi virus corona, (ilustrasi). Bayi PDP Corona di Blitar mengalami demam dan batuk

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jawa Timur, merawat seorang bayi asal Kota Blitar, dan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) karena bayi tersebut mengalami demam dan batuk.

"Kasus nomor empat ini masih PDP belum positif COVID-19. Gambaran foto thorak bronchopneumonia namun karena ada faktor risiko kontak massa yang datang dari daerah terpapar, maka masuk PDP untuk dievaluasi," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar dr Herya Putra di Blitar, Jumat (27/3).

Ia mengatakan, bayi tersebut mengalami demam dan batuk. Tim medis juga terus memantau kesehatan bayi tersebut termasuk melakukan swab juga memastikan apakah bayi itu terinfeksi virus corona atau karena sakit yang lain.

Hingga saat ini tim medis dari RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar masih menunggu hasil resmi hasil swab tersebut. Untuk swab telah dikirimkan ke Surabaya, dan belum bisa dipastikan kapan hasilnya.

Ia menambahkan, jika yang bersangkutan positif nantinya yang mengumumkan adalah pusat. Untuk tim medis di daerah akan berupaya semaksimal mungkin agar pasien bisa tertolong dan sembuh seperti sedia kala.

Terkait dengan perkembangan bayi tersebut, dr Herya mengatakan saat ini sudah lebih baik. Bahkan, bayi itu sudah mulai mau minum susu dan duduk.

"Kasus empat, perempuan bayi asal Kota Blitar kondisinya lebih membaik, sudah bisa duduk dan bisa minum susu. Hari ini sudah diambil swab dan langsung dikirim ke provinsi oleh petugas dinas kesehatan," ujar dia.

Per tanggal 27 Maret 2020, RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, merawat empat orang pasien yang masuk PDP di ruang isolasi. Kasus pertama, seorang pasien perempuan asal Kabupaten Blitar dan kini kondisinya stabil.

Untuk pasien kedua, laki-laki dewasa asal Kota Blitar dan kondisinya stabil. Kasus tiga, laki-laki dewasa asal Kabupaten Blitar dan kondisinya stabil. Untuk kasus empat, bayi perempuan asal Kota Blitar. Namun, karena masih bayi, ditempatkan di ruang isolasi terpisah dengan orang dewasa.

Hasil swab dari empat pasien tersebut sudah dikirimkan ke provinsi dan kini masih menunggu kepastiannya. Untuk jumlah kunjungan orang dalam pemantauan (ODP) ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, sejak 20 Maret hingga 26 Maret 2020 sejumlah 24 orang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement