REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan memperluas lokasi Rumah Sakit (RS) yang dituju untuk pasien Covid-19. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sudah berencana untuk menggunakan RS Nyitdah sebagai lokasi penanganan Covid-19 di Tabanan.
“Saya dan jajaran sudah merencanakan untuk menggunakan gedung D dan E Rumah Sakit Nyitdah, sebagai perluasan ruang isolasi BRSU Tabanan,” kata Eka saat dihubungi via telepon, Sabtu (28/3).
Ia mengatakan, RS tersebut akan mulai beroperasi pada awal April nanti. Manajemen RS Nyitdah akan berada di bawah kendali BRSU Tabanan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Selain itu, tenaga medis BRSU Tabanan dan puskesmas akan turut berkontribusi di rumah sakit tersebut. “Ya saya sudah menginstruksikan BRSU dan Dinas Kesehatan agar beberapa petugas medis pada puskesmas untuk terjun langsung ke RS Nyitdah,” ucap Eka.
Menurut data terbaru saat ini, Tabanan memiliki tiga PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan hal itu dibenarkan oleh Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19, yang juga Sekretariat Daerah Tabanan I Gede Susila.
“Satu masih tunggu hasil lab, sedangkan yang lainnya sudah konfirmasi positif,” ujar I Gede Susila. Ia menambahkan, RS akan merawat pasien sampai sembuh. Menurutnya keadaan pasien saat ini sudah membaik dan masih menunggu pemeriksaan ulang.
Pemkab Tabanan sampai saat ini mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan tim medis dalam penanganan corona. Upaya tersebut salah satunya dengan memberikan fasilitas yang memadai, seperti kelengkapan APD (Alat Pelindung Diri).
Tidak hanya itu, Pemkab Tabanan juga memberikan fasilitas yang cukup kepada para pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun PDP.
“Di Tabanan kita punya tiga tempat tidur single room, empat tempat tidur cluster dan dapat dikembangkan lagi 12 tempat tidur cluster. Cluster itu satu ruangan berisi beberapa tempat tidur,” ujar I Gede Susila.