REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pasien positif terinfeksi corona virus disease 2019 atau COVID-19 yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta selama 24 jam terakhir bertambah satu orang. Dengan demikian, totalnya menjadi enam orang pada Kamis(2/4). "Per 2 April 2020 pukul 16.00 WIB data kasus yang bisa kami sampaikan adalah untuk pasien konfirmasi positif enam orang. Ya tambah satu orang (positif)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan tertulisnya lewat aplikasi pesan di Bantul, Kamis.
Menurut dia, satu pasien terkonfirmasi positif baru tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito yang ada di Banguntapan Bantul. Dari laporan yang diterima Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
"Untuk pasien positif yang baru dari format laporan yang masuk, riwayat kontak tidak jelas, tidak ada riwayat bepergian. Akan ditracing lagi orang-orang yang kontak erat dengan pasien oleh puskesmas," katanya.
Informasi yang diperoleh dari web terkait sebaran COVID-19 di Bantul, pasien tersebut berasal dari Kecamatan Piyungan Bantul.
Sementara itu, lima pasien terinfeksi virus corona jenis baru tersebut di Bantul sebarannya masing-masing ada di beberapa kecamatan. Mereka ada di Kecamatan Bantul, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Jetis, Kecamatan Banguntapan.
"Pasien konfirmasi positif dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati dua orang, di Rumah Sakit Panti Rapih satu orang, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul satu orang, RSUP Sardjito satu orang, dan RSPAU Hardjolukitp satu orang," katanya.
Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul ini menyebutkan, untuk pasien yang sedang rawat inap yakni pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 35 orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) enam orang. PDP meninggal satu orang.
"Kami mengimbau masyarakat biasakan cuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir, jaga jarak saat bicara dengan orang lain minimal 1,5 meter dan tetap di rumah bila tidak ada kepentingan mendesak," katanya.