REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia melebihi 704 ribu pada Ahad (30/3). Data tersebut disampaikan Johns Hopkins University yang berbasis di AS. Ada lebih dari 33.500 kematian di seluruh dunia akibat Covid-19.
Dikutip dari laporan Anadolu Agency pada Senin (30/3), sebanyak 148.824 orang di dunia yang didiagnosis terinfeksi virus sejauh ini telah pulih. Virus Covid-19, yang muncul di Wuhan, China Desember lalu, telah menyebar ke setidaknya 177 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Italia, Spanyol, China dan Iran terus menjadi negara yang paling terkena dampak dalam hal kematian, tetapi AS menempati urutan teratas dalam jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi yakni dengan total 132.637 kasus. Italia mencatat kematian terbanyak dengan 10.779 jiwa.
Sementara Spanyol melaporkan 6.606 kematian dengan total lebih dari 78.700 kasus yang terkonfirmasi. China, yang merupakan titik nol dari virus itu, mengikuti Spanyol dengan lebih dari 3.300 kematian dan ada lebih dari 82.100 kasus. Namun kini angka kasus baru virus Covid-19 di China terus mengalami penurunan.
Terbaru, China melaporkan 45 kasus baru virus corona. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang sebesar 54 kasus. Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China, dalam tujuh hari terakhir ada sekitar 313 kasus baru di Negeri Tirai Bambu. Dari data ini, hanya enam kasus penularan domestik, sementara sisanya dari luar negeri.
Pada Sabtu (28/3) kemarin, Provinsi Hubei mencetak rekor untuk tidak memiliki kasus baru selama empat hari berturut-turut. Satu-satunya penularan domestik hanya dilaporkan di Provinsi Henan yang berbatasan dengan Hubei.
Sedangkan Iran, jumlah kematian di sana akibat corona kini mencapai 2.640 dan jumlah total kasusnya melampaui 38.300. Banyak negara telah membatasi penerbangan dari tempat-tempat yang paling terkena dampak dan menerapkan penguncian ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah pandemi dan Eropa sebagai pusat wabah baru.