Selasa 31 Mar 2020 05:52 WIB

Cegah Covid-19, SMP Hidayatullah Kudus Pulangkan Santrinya

BMH berikan layanan disinfektan kepada orang tua santri yang menjemput anaknya.

Petugas dari Hidayatullah Gerai Kudus melakukan penyemprotan disinfektan mobil orang santri SMP Hidayatullah Kudus yang menjemput anaknya.
Foto: Dok BMH
Petugas dari Hidayatullah Gerai Kudus melakukan penyemprotan disinfektan mobil orang santri SMP Hidayatullah Kudus yang menjemput anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Wabah Covid-19 telah membuat masyarakat gelisah. Hal ini berdampak pada semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan.

"Wabah ini benar-benar luar biasa. Kami dari pihak pesantren pun harus mengambil keputusan bersama para orangtua santri perihal pemulangan mereka agar lebih aman dan terjaga dari penyebaran Covid-19," terang Kepala Sekolah SMP Hidayatullah Kudus, Jawa Tengah,  Robi Muhtadi, Senin  (30/3).

Pemulangan sekitar 200 santri itu dilakukan secara bertahap selama dua  hari.  "Santri putri dipulangkan Ahad (29/3) dan santri putra Senin (30/3)," imbuh Robi melalui rilis yang diterima Republika.co.id.

Dalam prosesnya, para santri harus dijemput oleh orang tuanya. Mereka dilarang menggunakan angkutan umum.

Sebagai upaya pencegahan, Laznas BMH Gerai Kudus memberikan layanan semprot disinfektan kepada segenap orang tua yang datang ke pesantren.

"Jadi, sebelum masuk dan meninggalkan pesantren orang tua santri yang menjemput tersebut disemprot cairan disinfektan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan TASK Hidayatullah, terutama mobil yang digunakan para orangtua dan wali santri," terang Koordinator BMH Gerai Kudus, Eko Kusnianto.

“Sebelumnya, kami juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pondok, masjid dan asrama. Para santri juga diberi masker,” ungkapnya.

Layanan ini mendapat apresiasi dan membuat para guru dan orangtua santri merasa sangat terbantu.

"Alhamdulillah kami mengapreasi apa yang dilakukan oleh BMH, berupa layanan penyemprotan cairan disinfektan dan pembagian masker. Ini sangat membahagiakan kami. Sebab, ikhtiar pencegahan telah dilakukan dengan baik," tutur Maya Fitriana, selaku penanggungjawab kepulangan santri putri.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement