REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta Pusat, hingga Selasa (31/3) pagi berjumlah 413 orang. Seorang pasien dalam pemantauan (PDP) berusia 23 tahun di RSD Wisma Atlet meninggal dunia pada Senin (30/3) malam.
"Hingga Selasa pukul 08.00 WIB, terdapat 413 orang pasien, 253 pria dan 160 wanita," ujar Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya Yudo Margono, saat dikonfirmasi, Selasa.
Menurut Yudo, di antara 413 orang pasien tersebut, 101 orang di antaranya berstatus positif virus corona (Covid-19). Sedangkan, sisanya merupakan PDP dan orang dalam pemantauan (ODP), yakni 232 orang PDP dan 80 orang masuk ke dalam kategori ODP.
Di samping itu, Yudo juga menyampaikan, terdapat satu orang PDP yang meninggal dunia di RSD Wisma Atlet. Ia menjelaskan, satu orang PDP itu merupakan seorang wanita berusia 23 tahun asal Bogor yang memulai perawatan di RSD Wisma Atlet sejak 24 Maret lalu.
"Kemarin pukul 20.52 WIB telah meninggal satu orang PDP, wanita umur 23 tahun. Alamatnya di Bogor dan masuk rawat inap (di RSD Wisma Atlet) pada 24 Maret 2020," ujarnya.
Sebelumnya, hingga Senin siang pukul 13.00 WIB, tercatat merawat 416 pasien rawat inap yang terdiri atas 256 pria dan 160 perempuan di RSD Wisma Atlet. Dari seluruh pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit darurat itu, ada 94 pasien berstatus positif terjangkit Covid-19, 234 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan 89 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (23/3). RSD tersebut memiliki total kapasitas untuk menampung 12 ribu orang.