Selasa 31 Mar 2020 22:46 WIB

Dua PDP Covid-19 Asal Bantul Meninggal di RSUP Sardjito

Diterima RSUP Sardjito setelah ditolak beberapa rumah sakit karena ruangannya penuh.

Red: Muhammad Fakhruddin
Kematian akibat virus corona, ilustrasi
Foto: Republika
Kematian akibat virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dua orang pasien dalam pengawasan corona virus disease 2019 atau Covid-19 warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Senin (30/3) malam, dan Selasa (31/3) pagi setelah dirujuk dari Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul.

"Kami berupaya mendapat (rumah sakit) rujukan, sampai jam 20.00 WIB baru terkirim dan jam 23.00 WIB dapat kabar duka pasien pertama meninggal dan jam 07.00 pagi tadi kami mendapat berita duka kalau pasien kedua juga meninggal," kata Direktur Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul Dokter Sagiran di Bantul, Selasa (31/3).

Kedua pasien PDP tersebut merupakan warga Bantul, masing-masing berusia 59 tahun dan 48 tahun. Mereka tiba di rumah sakit pada Senin (30/3) sore yang kemudian dicarikan rumah sakit rujukan Covid-19 dan akhirnya diterima RSUP Sardjito setelah ditolak beberapa rumah sakit karena ruangannya penuh.

Menurut dia, pasien berusia 59 tahun saat diterima RS Nur Hidayah mengalami sesak napas berat, demam tinggi dan batuk, dan karena RS ini bukan sebagai rumah sakit rujukan dan tidak memiliki alat pelindung diri memadai, maka pihaknya menghubungi rumah sakit rujukan di wilayah Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.