Rabu 01 Apr 2020 06:39 WIB

Pengamat: Komando Gugus Tugas ke Daerah Sangat Lemah

Banyak kebijakan Gugus Tugas Covid-19 yang tidak berjalan karena tak ada kendali.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dinilai kesulitan bergerak di tingkat daerah karena ada persoalan kendali komando yang sangat lemah ke daerah. [Foto: Warga bercengkerama di seberang Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.]
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/aww.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dinilai kesulitan bergerak di tingkat daerah karena ada persoalan kendali komando yang sangat lemah ke daerah. [Foto: Warga bercengkerama di seberang Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.]

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kerap kesulitan bergerak di tingkat daerah. Ada persoalan kendali komando yang sangat lemah ke daerah. 

“Persoalan selama ini kan soal Komando kendali itu nya itu sangat lemah sehingga ketika mereka sampai ke daerah tidak bisa gerak, artinya tidak bisa tepat penanganannya. Komando kendalinya tidak ada, selama ini lemah,” kata Trubus dalam keterangannya, Selasa, (31/3).

Baca Juga

Ia menilai, semenjak dibentuk perdasarkan Keppres no 7 tahun 2020 dan Keppres no 9 tahun 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) belum menunjukkan efektivitas yang maksimal. "Berdasarkan bukti hari ini kita belum tahu daerah-daerah mana kategori merah, kategori kuning mana kategori hijau, kerja Gugus Tugas Covid belum efektif," kata dia.

"Selama ini kebijakan banyak yang tidak jalan karena Komando kendalinya tidak ada, terus semuanya mau dicakup oleh satu lembaga saja sementara pembandingnya tidak ada," kata Trubus menjelaskan.