REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai perlunya perlindungan bagi para tenaga kesehatan yang tengah berjuang menangani virus corona. Sebab, tenaga kesehatan sudah sangat luar biasa menjadi garda terdepan melawan pandemi ini.
"Mereka (tenaga kesehatan) individu-individu terdepan dalam menangani ini, kadang-kadang kita sendiri mohon maaf mesti malu sama mereka. Kita sudah banyak bekerja padahal tidak cukup. Yang jelas, mereka yang terdepan itu yang luar biasa," ujar Erick saat konferensi digital di Jakarta, Rabu (1/4).
Karena itu, Erick mengatakan, sudah seyogyanya seluruh elemen bergotong-royong dalam menghadapi kondisi yang sulit ini. Ia menilai langkah yang dilakukan Bank Mandiri dengan menyiapkan perlindungan asuransi dengan total uang pertanggungan hingga Rp 1 triliun bagi tenaga kesehatan sebagai hal yang positif.
Hal ini, kata Erick, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi kondisi saat ini. Tak hanya Bank Mandiri, lanjut Erick, sejumlah BUMN lain juga turut memberikan bantuan dalam penanganan melawan corona, seperti yang dilakukan PT Telkom (Persero) dengan meluncurkan aplikasi Peduli Lindungi.
Erick mengatakan, aplikasi tersebut merupakan buah dari kerja bersama lintas kementerian dan lembaga serta TNI dan Polri. "Ini kita satukan. Saat ini jangan kita berdiri sendiri-sendiri," ucap Erick.
Erick juga mendorong Telkom membuat satu database yang menjadi acuan untuk mengetahui jumlah dokter, relawan, petugas medis lain, relawan, rumah sakit, kapasitas rumah sakit, dan alat kesehatan yang dibutuhkan. Keberadaan database yang akurat, kata Erick, penting dilakukan guna memudahkan proses penanganan menghadapi Korona.
"Supaya kita punya database yang baik agar saling dukung, jangan sampai nanti perawat dan dokter di Jawa berlebihan, di daerah lain kekurangan, karena kita tahu ini Covid-19 sudah menyebar di banyak provinsi. Ini yang harus sama-sama kita jaga," lanjut Erick.