Kamis 02 Apr 2020 17:52 WIB

Keraton Solo Tutup Alun-Alun Selatan

Alun-Alun Selatan ditutup sampai 5 April.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/3/2020). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di kawasan wisata Keraton Mangkunegaran Solo
Foto: ANTARA/maulana surya
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/3/2020). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di kawasan wisata Keraton Mangkunegaran Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menutup sementara Alun-Alun Selatan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Selama ini, Alun-Alun Selatan yang berada di Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon tersebut selalu dimanfaatkan warga untuk berkumpul sambil menikmati makanan yang dijual pedagang di lokasi tersebut.

Pimpinan Pengelola dan Pelaksana Lapangan Alun-Alun Selatan Keraton Surakarta Hadiningrat, KRMH Adityo Soeryo Harbanu, menyatakan telah berkoordinasi dengan Kelurahan Baluwarti. Keraton juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Penutupan diklaim tidak sepihak karena mempertimbangkan situasi penyebaran virus Corona saat ini.

Baca Juga

"Penutupan alun-alun selatan itu sebelumnya pihak pengelola mengeluarkan surat edaran dikarenakan virus ini bukan virus biasa. Jadi saya menutup alun-alun itu untuk mendukung Pemkot dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19 sesuai dengan surat edaran Walikota," ucap KRMH Adityo Soeryo saat dihubungi wartawan, Kamis (2/4).

Surat edaran yang dikeluarkan pengelola alun-alun selatan tersebut tertanggal 27 Maret 2020. Isinya memberitahukan kepada seluruh pedagang kaki lima (PKL), segala bentuk permainan anak-anak, pemilik sepeda lampu, pemilik bendi, pemilik kuda tunggang, dan juru parkir yang sehari-hari beraktivitas di Alun-Alun Selatan untuk sementara waktu diliburkan mulai Senin (30/3) sampai dengan Ahad (5/4).

Selain itu, pengelola juga mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di alun-alun selatan agar selalu menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, fakta di lapangan, para pedagang yang biasa mangkal di alun-alun selatan tidak mengindahkan imbauan untuk libur dan tetap membuka lapak. Jumlah PKL di alun-alun selatan sekitar 50 lapak.

"Maka dari itu alun-alun saya tutup sampai 5 April. Sebenarnya ya kasian para pedagang," ucapnya.

Sementara itu, Lurah Baluwarti, Danang Agung Warsiyanto, mengatakan, alun-alun selatan ditutup untuk menghindari kerumunan warga. Pengelola dari Keraton sudah menghentikan aktivitas para pedagang.

"Soalnya di situ banyak yang jajan dan berkerumun makanya untuk menghindari itu dari pihak Keraton ditutup saja, apalagi ini kan virusnya semakin menjadi-jadi harapannya tidak terjadi di Baluwarti," kata Danang.

Menurut Danang, penutupan Alun-Alun Selatan dilakukan siang-malam. Sebab, jika dibuka maka pedagang yang sudah diingatkan akan tetap berjualan, anak-anak yang libur sekolah juga berkumpul di lokasi tersebut. Pengelola hanya menutup akses ke alun-alun, sedangkan akses ke kampung tetap dibuka.

"Kemarin kalau pedagangnya itu mau mengindahkan kami dari Keraton untuk libur dulu itu enggak ditutup, tapi karena pada ngeyel urusan perut ya sudah Keraton menutup. Karena kemarin ada pedagang yang masih nekat dan disitu banyak kerumunan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement