REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara bertahap akan melakukan konsolidasi terhadap anak dan cuci usaha BUMN. Sebagai langkah awal, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) tbk, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan Pertamina (Persero) untuk memulai konsolidasi anak dan cucu usaha dengan rincian 25 anak-cucu usaha Pertamina, 20 anak-cucu usaha Telkom, dan enam anak-cucu usah Garuda Indonesia.
"Efisiensi ini bukan gara-gara Covid-19, ini program yang sudah direncanakan dari sebelumnya," ujar Erick saat konferensi pers digital bersama Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (3/4).
Erick menyebut kebijakan ini merupakan bagian dari langkah awal konsolidasi banyak BUMN dan anak-cucu BUMN. Erick menyebut dari total 141 BUMN dengan 800 anak-cucu BUMN, 70 persen akan dikonsolidasikan secara bertahap. Pemilihan konsolidasi terhadap anak-cucu Telkom, Garuda, dan Pertamina lantaran Garuda dan Telkom sudah menjadi perusahaan tbk.
"Mereka mesti fokus ke core business, apalagi yang Tbk harus transparan, bagaimana pemegang saham bisa percaya kalau tidak mengeloal transparan, tidak ada blue print yang jelas," ucap Erick.
Pertamina, kata Erick, tak menutup kemungkinan akan banyak anak usaha yang go public. Erick menilai hal ini bagian dari transparansi agar masyarakat bisa melihat seberapa besar impor yang dilakukan Pertamina impor.
"Saya apresiasi tiga dirut yang hadir dan sehati dengan kementerian supaya mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, fokus core business, efisiensi dan utamakan proses bisnis dibanding proyek bisnis," lanjut Erick.