Jumat 03 Apr 2020 13:26 WIB

Erick Thohir Minta Direksi BUMN Lakukan Efisiensi

Efisiensi salah satunya dilakukan dengan fokus pada bisnis utama perusahaan BUMN.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan berupaya keras agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di BUMN meski tengah dalam tantangan menghadapi pandemi corona.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan berupaya keras agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di BUMN meski tengah dalam tantangan menghadapi pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan berupaya keras agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di BUMN meski tengah dalam tantangan menghadapi pandemi corona. Hal ini dikatakan Erick saat konferensi pers digital bersama Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (3/4).

"Memang keadaannya sulit hari ini dengan corona, tetapi juga kita tidak boleh terlena, pasrah tanpa kita terus bergerak, kami di BUMN tetap melakukan KPI-KPI, seluruh proyek strategis harus kita jalankan," ujar Erick. 

Baca Juga

Erick juga meminta para direksi BUMN untuk melakukan efisiensi, tata kelola perusahaan yang baik, fokus pada bisnis utama yang berkelanjutan, agar perusahaan tetap sehat.

"Apalagi ada Covid-19, ya secara korporasi ya terus efisiensi seperti apa yang dilakukan pemerintah pusat ketika switch APBN untuk diprioritaskan kepada kesehatan juga dikasih stimulus," ucapnya. 

Kata Erick, penerapan proses bisnis yang benar bukan berdasarkan proyek dan mengedepankan efektivitas harus terus dilakukan BUMN agar membuat perusahaan tetap sehat.

"Kami undang 3 Dirut (BUMN) untuk memastikan efisiensi berjalan, karyawannya kita seminimal mungkin tidak lay off. Karena banyak yang kita rasionalisasikan banyak shell company banyak digabung," kata Erick. 

Erick mengambil satu contoh efisiensi yang dilakukan Garuda Indonesia terhadap enam anak-cucu usaha Garuda. Salah satunya, PT Garuda Tauberes Indonesia yang dilebur ke dalam divisi yang sudah ada di Garuda.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement