Jumat 03 Apr 2020 22:01 WIB

Jumlah ODP di Sumedang Capai 2.000

Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan warga yang mudik.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Doni Ahmad Munir.
Foto: DPR RI
Doni Ahmad Munir.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG - - Jumlah orang dalam pengawasan (ODP)  di Kabupaten Sumedang, terus meningkat. Hal tersebut terkait dengan banyaknya warga perantauan yang mudik. Sampai saat ini, jumlah ODP di Sumedang mencapai 2.000 orang.

‘’Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Kami terus melakukan berbagai langkah untuk mencegah dan mengatasi virus corona ini,’’ kata Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/4).

Dikatakan Doni, jumlah pemudik ke Sumedang diperkirakan akan terus meningkat. Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar kedatangan pemudik terpantau dan bisa dilakukan langkah langkah dalam memotong mata rantai peredaran virus tersebut.

‘’Kita tak bisa menghalangi mereka mudik. Tapi kita minta pemudik kooperatif dengan petugas kesehatan kita,’’ ujar dia.  

Saat ini, kata Doni, pihaknya mengalami kendala minimnya peralatan kesehatan untuk menangani andemi corona. Untuk alat pelindung  diri (APD) jumlahnya sangat terbatas. Ia memerkirakan jumlah APD yang diperuntukan bagi petugas kesehatan hanya cukup untuk dua pekan ke depan.’

"Alat kesehatan yang sangat diperlukan petugas medis sangat minim. Masker bedah hanya tersedia untuk empat hari ke depan,’’ kata dia.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, dirinya terus melakukan konsolidasi dengan tenaga medis dan administrasi di RSUD Sumedang. Ia berharap, dengan konsolidasi ini akan meningkatkan efektivitas kerja menghadapi wabah ini.

‘’Kami bersama sama terus memberikan motivasi dan mengoptimalkan perlindungan terhadap tenaga medis,’’ ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement