Jumat 03 Apr 2020 23:47 WIB

Dinkes Penajam: Masih Ada ODP Beraktivitas di Luar Rumah

Warga berstatus ODP tersebut seharusnya tetap di rumah.

Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,PENAJAM -- Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memperoleh informasi masih ada beberapa warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) Corona Virus Disease2019 atau Covid-19 di daerah itu melakukan aktivitas di luar rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong menyatakan dari informasi yang diperoleh, ada beberapa warga dalam pemantauan tim medis atau ODP masih sering keluar rumah, sehingga membuat resah masyarakat sekitar. Warga berstatus ODP tersebut seharusnya tetap di rumah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Seseorang yang masuk dalam status ODP, mestinya tidak melakukan aktivitas di luar rumah apalagi berkelompok," katanya, Jumat (3/4).

"Jadi warga berstatus ODP harus patuh pada aturan pemerintah dengan melakukan isolasi mandiri tetap di rumah hingga dinyatakan negatif Covid-19 sesuai ketentuan yang berlaku, ujar Arnold Wayong lagi.

Jika orang dalam pemantauan tidak taat, kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, tentu sangat disayangkan sebab akan berdampak bagi banyak orang.

Untuk itu Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan memasang tanda berupa stiker di rumah warga berstatus ODP yang masih masih melakukan aktivitas di luar rumah tersebut. "Kami siapkan stiker untuk ditempel di rumah para ODP yang tidak mengisolasi diri di rumah sesuai peraturan pemerintah," ucap Arnold Wayong.

Warga berstatus ODP yang tidak mengikuti arahan medis tegasnya, akan diberi sanksi dengan pemasangan tanda berupa stiker di rumahnya sebagai efek jera.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap warga berstatus ODP mulai pekan ini. "Stiker dipasang tidak di semua rumah ODP, tetapi diutamakan ODP yang tidak taat karena kalau ODP itu statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau positif maka akan menularkan virus Corona," kata Arnold Wayong.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement