Senin 06 Apr 2020 14:20 WIB

Tangani Covid-19, Jokowi: Jangan Sampai Kita Terlambat

Presiden menyatakan, penyakit corona bukan hanya di Indonesia, tapi di 207 negara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo ingin memastikan pemerintah daerah (pemda) telah merealokasi dan merefocusing anggaran dalam APBD agar bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat bisa segera dicairkan. Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dengan topik Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 dari Istana Kepresidenan di Bogor, Senin (6/4), mengatakan, ia mendata pemda yang telah melakukan realokasi dan refocusing anggaran.

“Saya minta di-update berapa persen provinsi, kabupaten/kota yang melakukan realokasi dan refocusing anggaran di APBD,” kata Presiden.

Menurut Kepala Negara, hal itu sangat penting dalam kondisi wabah Covid-19 saat ini sehingga tak boleh ada langkah yang terlambat. “Ini penting sekali jangan sampai kita terlambat terutama yang berkaitan dengan jaring pengaman sosial agar segera dinikmati masyarakat,” kata Jokowi.

Dia juga mengatakan, sekarang ini sudah 207 negara yang terdampak Covid-19 dengan 10 negara dengan kasus tertinggi meliputi Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Jerman, China, Prancis, Iran, Inggris, Turki, dan Swiss. “Biar kita semua memiliki gambaran penyakit ini bukan hanya di Indonesia, tapi di 207 negara,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi juga meminta agar penyiapan masker ini sekarang ini betul-betul disiapkan dan diberikan kepada masyarakat. “Karena kita ingin agar setiap warga yang harus keluar rumah wajib memakai masker, karena di awal WHO menyampaikan yang pakai masker dulu hanya yang sakit, yang sehat enggak, tapi sekarang enggak semua yang keluar rumah harus pakai masker,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement